Jakarta, CNN Indonesia –
Masjid Agung Hajar Aswad adalah tempat yang efektif untuk berdoa. Bahkan di kalangan mazhab Maliki, Sayafi, Hanbali, dan Hanafi, menyentuh dan mencium batu hitam adalah sunnah.
Namun bagaimana urutan berciuman di hadapan wanita? Mengingat kondisi di Masjidil Haram tentu penuh sesak, tidak menutup kemungkinan jamaah perempuan pun berisiko kewalahan jika dibandingkan dengan jamaah laki-laki yang berada di sekitar Hajar Aswad.
Penjelasan mengenai hukum mencium hajar aswad, khusus bagi jamaah umrah dan haji, telah dirangkum dari berbagai sumber.
Batu hitam merupakan salah satu batu mulia Islam. Sebuah hadits yang dikutip dari laman online NU menjelaskan asal muasal batu Haji Aswad.
Artinya: Dari hadis Ibnu Abbas (RA), beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sebuah batu hitam turun dari langit, lebih putih dari susu, kemudian hitam karena dosa umat.” (Sunan Tirmidzi, 308)
Menurut pemberitaan di website Kementerian Agama, batu hitam tersebut merupakan salah satu batu yang ditemukan Nabi Ibrahim (a.s.) dan Ismail (a.s.) pada saat pembangunan Ka’bah. Hajar Aswad merupakan sebuah batu berwarna hitam yang sangat wangi dan terletak di salah satu sudut Ka’bah.
Hajar Aswad terletak di sudut tenggara Ka’bah, sebelah kanan pintu Ka’bah. Jarak antara batu hitam dan lantai Ka’bah sekitar 1,5 meter.
Mereka yang berkumpul untuk melakukan Tawaf akan memulai dan menyelesaikan Tawafnya dari posisi sejajar dengan Hajar Aswad.
Solusi ciuman batu hitam untuk wanita
Menyentuh dan mencium Hajar Aswad saat haji dan umroh merupakan perbuatan sunnah. Namun apa rezekinya bagi wanita untuk mencium Hajar Aswad? Berikut penjelasan yang dikutip dari fikih kontemporer empat mazhab (2023) tentang perspektif Haji dan Umrah.
Dijelaskan, mencium Hajar Aswad dalam kondisi ramai dapat membahayakan keselamatan masyarakat, khususnya jamaah haji perempuan. Seorang sahabat Umar pernah ditegur Nabi dalam hadis lain.
Dari hadis Umar, Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Umar, sesungguhnya kamu adalah orang yang kuat, maka janganlah kamu saling memaksa untuk mencium batu hitam itu, karena akan melukai orang yang lemah. Jika keadaan sedang sunyi, kamu boleh menyentuhnya. dengan tanganmu. Atau cium, Lalu dia membacakan Tahlil dan Takbir (HR Safiyy Ahmad dan ada perawi yang tidak menyebutkan).
Selain itu, mencium Hajar Aswad, menyentuhnya, dan menempelkan pipimu di atas Hajar Aswad adalah untuk laki-laki, bukan perempuan, kecuali jika situasinya sangat maskulin.
Oleh karena itu, mencium hajar aswad adalah sunnahnya hanya bagi laki-laki dan tidak bagi perempuan. Saat wanita membaca tahlil dan takbir, cukup dengan melambaikan tangan ke arah batu hitam.
Di dalamnya dijelaskan hukumnya bagi wanita mencium hajar aswad, yaitu tidak sunah, cukup mengisyaratkan ciuman dengan mengangkat tangan ke arah hajar aswad. (avd/juh)