Jakarta, CNN Indonesia —
Produsen mobil Korea Selatan Hyundai Motor menghadapi penurunan nilai saham setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan keadaan darurat pada Selasa (3/12) sekitar pukul 10.00.
Menurut The Korea Herald, pada pukul 10.26 waktu setempat, saham Hyundai Motor turun 2,1 persen menjadi 210.000 won, turun 4.500 won dari harga penutupan sebelumnya sebesar 214.500 won.
Bahkan saat ini, harga sahamnya masih rendah di angka 205.500 won, menurut data investing.com.
Sebagai tanggapan, Hyundai mengadakan pertemuan darurat untuk mempersiapkan potensi dampak ekonomi. Presiden Kwon Oh-gap juga menyerukan pendekatan yang bijaksana dalam mengelola fluktuasi mata uang dan risiko keuangan lainnya.
Selain itu, HD Hyundai Electric diketahui membeli saham dengan harga rendah, dengan investor asing membeli bersih 1,599 miliar won.
Di sisi lain, pekerja perakitan Hyundai Motors, anggota Serikat Buruh Korea, mengorganisir “pemogokan umum tanpa batas waktu” sampai “Presiden Yoon mengundurkan diri.”
Kelompok kerja berkumpul di pusat kota Seoul pada hari Rabu pagi untuk menuntut pengunduran diri Tuan Yoon.
Peraturan
Pada Selasa malam, Tuan Yoon mengumumkan Undang-undang Kejaksaan dan memobilisasi militer untuk menghancurkan “kekuatan anti-negara” di antara lawan-lawannya, tetapi dengan cepat menolak keputusan tersebut pada Rabu pagi. Setelah Majelis Nasional memberikan suara menentang keputusan Presiden.
Anggota DPR bisa mencabut UU Keadilan dan hanya membutuhkan waktu dua jam.
Gejolak politik yang tiba-tiba menambah pukulan lain terhadap pasar keuangan negara, menyebabkan aliran modal keluar dan melemahkan mata uang.
Namun pemerintah Korea bekerja sama dengan Bank of Korea akan berusaha menyelesaikan masalah tersebut dengan mengusulkan berbagai solusi.
Menteri Keuangan Choi Sang-Mok berkata, “Pemerintah akan melakukan segala dayanya untuk mengatasi masalah ekonomi dan mengurangi gangguan terhadap bisnis dan aktivitas sehari-hari,” menurut The New York Times.
Bank of Korea juga mengatakan dalam pertemuan komite khusus bahwa pihaknya akan meningkatkan likuiditas dalam jangka pendek dan mengambil beberapa langkah untuk menjaga stabilitas pasar keuangan. Regulator keuangan negara tersebut juga mengatakan akan menggunakan “likuiditas tidak terbatas” untuk menstabilkan pasar keuangan. (rac/fea)