Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua DPR buka-bukaan soal kenaikan gaji guru yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto pekan lalu dan menuai banyak komentar di media sosial.
Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, gaji guru non-ASN yang dipastikan sebelum 2024 naik, mendapat kenaikan tunjangan sebesar Rp500 ribu, dan dinaikkan menjadi Rp2 juta.
“Untuk guru yang punya sertifikat sebelum tahun 2024 sudah mendapat tunjangannya. Guru non-ASN yang punya sertifikat sebelum tahun 2024 sudah mendapat tunjangannya Rp 1,5 juta. Jadi, tahun 2025 menjadi Rp 2 juta, ”kata Hasan. di dalam Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/12).
Di sisi lain, Hasan mengatakan, guru yang baru mendapat sertifikasi pada tahun 2024 akan langsung mendapat tambahan tunjangan sebesar Rp 2 juta pada tahun 2025.
Oleh karena itu, guru non-ASN yang baru menerima sertifikat pada tahun 2024 tidak lagi mendapat tunjangan pertama sebesar Rp 1,5 juta, melainkan langsung sebesar Rp 2 juta.
“Guru non-ASN baru dapat sertifikat di tahun 2024 kan? Tahun 2024 ada sekitar 600.000 ASN dan non-ASN yang dapat sertifikat. Tahun 2025 segera mendapat tambahan porsi Rp 2 juta,” ujarnya. ditambahkan. . Di sisi lain, Hasan menjelaskan, guru berstatus ASN yang memiliki ijazah sebelum tahun 2024 akan mendapat tunjangan sebesar gaji.
“Ada banyak guru ASN, ratusan ribu yang baru mendapat sertifikat pada tahun 2024, dan mereka juga mendapat tunjangan tambahan sebesar gaji,” ujarnya.
Kabar kenaikan gaji guru disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada acara Puncak Buruh Nasional di Velodrome, Jakarta, Kamis (28/11).
Prabowo mengatakan, gaji guru ASN akan mendapat tambahan kesejahteraan sebesar satu kali gaji pokok. Saat ini guru non-ASN sebesar Rp 2 juta.
“Kami menambah anggaran kesejahteraan bagi guru yang berstatus PNS dan PPPK serta guru non-ASN. Guru ASN akan mendapat tambahan kesejahteraan sebesar 1 kali gaji pokoknya. Guru non-ASN akan ditingkatkan tunjangan profesinya menjadi Rp 2 juta per bulan,” kata Prabowo.
(rzr/agt)