Jakarta, Indonesia —
Presiden Tiongkok Xi Jinping telah memerintahkan militer negaranya untuk memperkuat kesiapannya menghadapi kemungkinan perang ketika ketegangan dengan Taiwan meningkat baru-baru ini.
Dalam kunjungan Kamis (17/10) ke pelepasan brigade pasukan roket Angkatan Darat, Angkatan Darat ke-11 mengatakan tentara harus “meningkatkan kemampuan pencegahan dan kemampuan tempur yang tepat”.
“[Militer harus] memperkuat pelatihan dan peralatan tempur secara komprehensif, (dan) memastikan bahwa pasukan memiliki kemampuan tempur yang solid,” kata XI, seperti dilansir kantor berita Tiongkok CCTV, pada Sabtu (19/10).
Dia mengeluarkan perintah tersebut 11 hari setelah Tiongkok mengadakan latihan militer skala besar di sekitar Taiwan. Ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan meningkat dalam beberapa tahun terakhir setelah Beijing memulai serangkaian operasi militer di sekitar pulau itu.
“Tentara harus menjaga ketat kepentingan strategis dan fundamental negara,” kata XI dalam acara yang sama.
Baru-baru ini, Tiongkok telah melakukan latihan militer skala besar, mengirimkan kapal perusak, drone, kapal panjang, dan kapal patroli pantai untuk mengepung Taiwan.
Taiwan mengutuk latihan tersebut dan mengatakan tindakan Tiongkok bersifat provokatif dan merusak keamanan regional.
Para pejabat Tiongkok telah menegaskan bahwa mereka tidak mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekerasan untuk merebut kembali Taiwan.
Menurut Korea Times, Tiongkok mengklaim Taiwan adalah bagian dari wilayahnya, padahal Taiwan sudah lama ingin merdeka.
Konflik antara Tiongkok dan Taiwan dimulai dengan perang saudara di mana pasukan nasionalis Chiang Kai-shek dikalahkan oleh pejuang komunis Mao Zedong dan melarikan diri ke pulau itu pada tahun 1949.
Sejak itu, Tiongkok dan Taiwan diperintah secara terpisah.
(blq/rds)