Jakarta, CNN Indonesia —
Badan legislatif Korea Selatan, Majelis Nasional, memutuskan untuk memakzulkan pejabat yang terlibat dalam skandal yang melibatkan ibu negara Kim Kyon-hee.
Korea Herald memberitakan, pemungutan suara terhadap Ketua Badan Audit dan Inspeksi Cho Jae-hye dan tiga jaksa berlangsung pada Kamis (5/12).
Ketiga jaksa tersebut adalah Lee Chang Soo, kepala Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul, dan dua wakil Lee, Cho Sang Won dan Choi Jae Hun.
Upaya pemakzulannya terkait dengan skandal seputar relokasi kantor kepresidenan dan Kim Kyon Hee.
Resolusi Majelis Nasional yang menentang pemakzulan Cho mencapai lebih dari 188 suara. Ini adalah pertama kalinya badan legislatif Korea Selatan memakzulkan kepala badan audit negara.
Sedangkan mosi yang menentang Lee mencapai 185 suara. Resolusi selanjutnya terhadap Cho dan Choi masing-masing mencapai 187 dan 186 suara.
Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa, yang mendukung Presiden Yoon Suk Yeol, memboikot pemungutan suara tersebut.
Bersamaan dengan pemakzulan, keempat pejabat tersebut diberhentikan sementara dari tugasnya hingga Mahkamah Konstitusi memutuskan apakah akan melanjutkan pemakzulan mereka.
Cho Eun Seok, salah satu dari enam anggota Komite Audit, untuk sementara akan mengambil tanggung jawab dari posisi yang kosong tersebut. Kepala Jaksa Park Seung Hwan juga akan menjabat sebagai Chief Audit Officer sementara.
Partai Demokrat mengusulkan pemecatan Cho karena yakin kantor audit kepemimpinannya melakukan dugaan penyimpangan sehubungan dengan transisi presiden tahun 2022.
Partai Demokrat mengatakan penolakan Cho untuk memenuhi permintaan parlemen untuk penyerahan dokumen audit adalah salah satu alasan Cho harus didakwa dalam penyelidikan pemakzulan.
Di sisi lain, pihak oposisi menyatakan ketiga jaksa belum menuntut ibu negara atas keterlibatannya dalam skandal manipulasi saham.
Pihak oposisi yakin tuduhan tersebut ditutupi dengan motif politik, karena Lee dan Cho memimpin penyelidikan terhadap pemimpin Partai Demokrat Lee Jae-myung.
Jaksa sendiri menanggapi pemakzulan yang dilakukan Majelis Nasional. Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan langkah tersebut akan menghentikan operasi peradilan di Korea Selatan.
“Penyalahgunaan kekuasaan dakwaan telah menyebabkan runtuhnya struktur kepemimpinan di Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul, yang dapat menghambat penyelidikan dan penyelidikan kejahatan yang berkaitan dengan mata pencaharian masyarakat, seperti seks digital dan kejahatan narkoba,” kata pernyataan jaksa. .
Cho menanggapi saran agar dia dimakzulkan. Dia menekankan bahwa upaya untuk mengundurkan diri akan “secara serius merusak independensi lembaga audit dan inspeksi”.
“Saya berharap kecerdasan para auditor dan semangat para staf dapat memastikan tidak ada campur tangan dalam pelaksanaan tugasnya,” ujarnya.
(blq/dna)