Jakarta, CNN Indonesia —
DPRD DKI memberikan beberapa kriteria biaya sekolah swasta gratis di Jakarta.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menegaskan, program sekolah swasta gratis yang dijadwalkan dilaksanakan pada 2025 bukan untuk kelompok kaya.
“Rencananya kita akan membangun sekolah swasta gratis pada tahun 2025,” kata Ima di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, “Ini menjadi peringatan bagi teman-teman semua bahwa sekolah ini bukan untuk orang-orang kaya, tapi untuk anak-anak yang memang tidak mampu membelinya.” 11 ).
Ia mengungkapkan, program sekolah swasta gratis ini dirancang karena banyak siswa yang tidak bersekolah di sekolah negeri karena dibatasi usia dan persyaratan zonasi. Siswa ini juga terdaftar di sekolah swasta tetapi tidak mampu membiayainya.
Ima mengatakan, kajian terhadap program tersebut sudah dilakukan dua tahun lalu.
“Banyak anak-anak yang ketika di zonasi tidak paham, belum cukup umur, dan akhirnya masuk ke swasta, masuk ke swasta bahkan tidak mendapat KJP. Apa yang akan terjadi pada akhirnya? Mereka putus sekolah, terlilit hutang, ijazahnya ditahan,” ujarnya.
Ia mengatakan nantinya, siswa penerima manfaat program sekolah gratis juga akan mendapat bantuan perlengkapan sekolah.
“Contohnya seperti di sekolah, kalau kuotanya 200, maka 100 orang itu untuk orang-orang yang disponsori Pemda DKI. Artinya orang yang berseragam dan lain-lain itu sebenarnya 100 orang. ” sekolah,” katanya.
Lebih lanjut, untuk implementasi ke depan, ia menyarankan agar kriteria sekolah swasta yang menjadi sasaran program ini adalah sekolah yang berlokasi di daerah padat penduduk dan tertinggal secara ekonomi.
Ia juga meminta para guru tidak membeda-bedakan siswa dalam praktiknya.
“Misalnya kalau ada perbedaan, mungkin ke depan akan dilihat, karena kenyataannya banyak sekolah swasta ini yang hidup tanpa mau atau mati, dalam kondisi kelas menengah ke bawah. Dengan sekolah gratis ini, mereka mendapat subsidi langsung dari pemerintah selama saya masih bersekolah,” ujarnya.
(yoa/anak)