Jakarta, CNN Indonesia —
Dua bibit siklon tropis terdeteksi di dekat Samudera Indonesia. Masyarakat juga diminta memahami dampaknya.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG), dua bibit siklon tropis telah terdeteksi di seluruh Indonesia sejak 8 Desember 2024.
Pertama, bibit Badai Tropis 91S teramati di selatan Banten di Samudera Hindia tepat 10,0 derajat Lintang Selatan dan 99,1 derajat Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 25 knot (46 km/jam) dan tekanan rendah 1003 hPa.
Namun menurut BMKG, kecil kemungkinan Siklon Tropis 91S menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan. Juga dalam 48 hingga 72 jam ke depan.
Kedua, bibit Badai Tropis 93S teramati di selatan Pulau Sumba di Samudera Hindia tepat 15,7 derajat Lintang Selatan dan 119,1 derajat Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 20 knot (37 km/jam) dan tekanan rendah 1002 hPa.
Secara keseluruhan, Siklon Tropis 93S memiliki kemungkinan yang rendah untuk menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan, kata BMKG dalam postingan Instagram.
Menurut BMKG, diduga berpotensi berkembang menjadi siklon tropis yang saat ini berada di Laut Arafura, selatan Kepulauan Tanibar, dengan kecepatan angin maksimum 5-10 knot (9-19 km/jam) dan tekanan rendah. sekitar 1007 hPa.
Menurut BMKG, gangguan tropis tersebut berpeluang kecil menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan.
Siklon tropis yang terjadi di dekat wilayah Indonesia memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca negara, seperti hujan lebat, angin kencang, dan air pasang.
Ahli Klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Ulihastin mengatakan, dua bibit siklon tropis yang ditemukan di wilayah selatan Indonesia kini telah menyatu dan saling bertabrakan.
Update: Penggabungan dua topan penyebab palung sedang berlangsung malam ini. Hujan deras yang turun di sejumlah wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur kemungkinan akan terus berlanjut. Mudah-mudahan tidak menimbulkan banjir,” cuit Irma, Minggu (12/8).
Menurut Erma, pagi ini banyak wilayah di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan yang diguyur hujan akibat terbentuknya garis kotor akibat menyatunya dua angin topan di perairan selatan Jawa. Menurut dia, hujan berpotensi berlanjut dan meluas.
Jadi, apa jalur penjemputannya?
Menurut Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat (NSS), peristiwa scalelina adalah salah satu jenis badai.
Terkadang badai petir dapat membentang ratusan mil ke samping. “Garis badai” ini dapat berlangsung berjam-jam dan menghasilkan angin dan hujan es yang merusak.
Aliran udara ke atas terus diperbarui di ujung tombak sistem badai. Hujan menyusul. Gelombang badai dan aliran udara ke bawah bisa menjadi sangat kuat dalam badai ini.
“Sistem akan bergerak cepat, menghasilkan serangkaian hujan es besar dan badai hebat,” lanjut NWS.
Dampak benih badai tropis
BMKG dalam postingan di Instagram menunjukkan beberapa wilayah yang berpotensi terkena dampak munculnya bibit kedua badai tropis tersebut. Berikut detailnya: Dampak Benih Badai Tropis 91S
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang kemungkinan terjadi di wilayah: Sumatera Barat, Bekulu, Lampung, Banten, Jawa Barat.
Kemudian kemungkinan akan terjadi angin kencang di wilayah Bengkulu dan Lampung
Gelombang tinggi (1,25-2,5 m) berpeluang terjadi di wilayah: Perairan barat Aceh hingga Bekulu, Samudera Hindia barat Aceh hingga Bekulu, Selat Karimata, Laut Jawa
Gelombang tinggi (2,5-4 m) berpeluang terjadi di wilayah: Perairan Barat Bengkulu dan Lampung, Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu – Lampung, Selat Sunda Barat dan Selatan, Perairan Selatan Pulau Jawa, Samudera Hindia Selatan Pulau Benih Tropis Jawa mempengaruhi 93S
Hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang kemungkinan terjadi di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur.
Gelombang tinggi (1,25-2,5 meter) berpeluang terjadi di wilayah: Selat Makassar Selatan, Selat Bali-Badung-Lombok-Alas Selatan, Laut Sawu, Laut Bali, Laut Flores.
Gelombang tinggi (2,5-4 m) berpeluang terjadi di wilayah berikut: perairan Bali bagian selatan, NTB dan NTT; Samudera Hindia di selatan Bali, NTB dan NTT
[Gambas: Instagram]
(Grup/DMI)