Jakarta, CNN Indonesia —
Chief executive officer (CEO) perusahaan asuransi kesehatan UnitedHealthcare, Brian Thompson, dibunuh pada Rabu (12/04) sekitar pukul 07.00 waktu setempat oleh penyerang tak dikenal di Midtown Manhattan, New York, AS.
Polisi Negara Bagian New York Jessica Tisch mengatakan Thompson akan pergi ke hotel yang menjadi tuan rumah Konferensi Investor Amerika tahunan, Hotel Hilton Midtown.
Ia juga menjelaskan, sebelum terjadi penembakan, pelaku yang terlihat mengenakan masker berwarna hitam ini sudah berada di sekitar hotel sejak pukul 07.00.
Saat melihat Thompson menuju ke arah hotel, penyerang langsung melancarkan aksi kekerasannya. Penyerang mendekati Thompson dari belakang dan menembaknya sekali di punggung dan sekali di kaki kanan, lanjut Tish.
Setelah Thompson tak berdaya, paramedis segera datang dan membawanya ke Rumah Sakit Mount Sinai West. Sayangnya, John Thompson tidak terselamatkan. Kematiannya diumumkan pada pukul 7:12 pagi.
Tisch menambahkan bahwa penembakan terhadap Thompson adalah pembunuhan yang disengaja. Sebab, pembunuhan terhadap penyerang dilakukan dengan rapi dan jelas terarah.
“Banyak orang melewati tersangka [ketika dia menembak]. Namun, dia tampaknya sedang menunggu sasarannya. Saya ingin mengklarifikasi bahwa saat ini, semua tanda menunjukkan bahwa itu adalah serangan yang direncanakan, menurut CNN.
Setelah membunuh Thompson, penembaknya masih buron dan buron. Saat ini, Departemen Kepolisian New York juga aktif mencari pelakunya.
Motif pembunuhan Thompson juga belum jelas. Namun, perusahaan induk UnitedHealthcare, UnitedHealth Group, mengaku melakukan ancaman teroris terhadap para eksekutif puncaknya, kata sebuah sumber. Namun, tambahnya, ancaman teroris tersebut tidak ditujukan secara khusus kepada Thompson.
UnitedHealthcare sendiri merupakan perusahaan asuransi kesehatan yang dikendalikan oleh UnitedHealth Group. Perusahaan bergantung pada pemerintah AS untuk menyediakan berbagai layanan kesehatan dan asuransi.
Menurut laporan yang dirilis pada tahun 2023, UnitedHealthcare saat ini akan melayani lebih dari 50 juta konsumen di Amerika Serikat.
Perusahaan ini juga bekerja sama dengan lebih dari 1,7 juta dokter dan profesional kesehatan, serta lebih dari 7.000 rumah sakit dan fasilitas kesehatan, USA Today melaporkan. (gas/tangki)