Jakarta, CNN Indonesia —
Airlangga Hartarto kembali diangkat menjadi Menteri Koordinator Perekonomian di kabinet Merah Putih. Airlangga diangkat kembali menjadi menteri oleh presiden kedelapan Indonesia, Prabowo Subianto, di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10).
“Demi Allah, saya bersumpah akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjalankan segala persyaratan hukum seketat mungkin demi komitmen saya terhadap bangsa dan negara,” demikian bunyi petikan sumpah jabatan yang dibacakan Prabowo. dan diikuti. oleh pejabat yang ditunjuk.
Airlangga sendiri pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Dia kini telah terpilih kembali untuk melanjutkan tugas yang sama.
Sebagai menteri, Airlangga memiliki kekayaan fantastis hingga Rp411 miliar berdasarkan laporan kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).
Total harta kekayaan Airlangga yang dilaporkan pada 26 Maret 2024 periode 2023 mengalami penurunan sekitar Rp43 miliar dibandingkan laporan 26 Maret 2022 sebesar Rp454 miliar.
Kekayaannya didominasi uang tunai dan setara uang tunai senilai Rp 305 miliar. Aset lain yang tak kalah fantastisnya antara lain tanah dan bangunan senilai Rp 107 miliar serta alat angkut senilai Rp 2,8 miliar.
Airlangga memiliki koleksi mobil mewah di garasi rumahnya. Namun LHKPN terakhir ada satu mobil yang hilang dari daftar, yakni Jaguar keluaran 2010 senilai Rp 325 juta. Berikut isi garasi terbaru Airlangga:
– BMW 740 Li G12 CKD AT 2019, buatan sendiri Rp 825 juta – Toyota Vellfire 2017 klaim Rp 725 juta – Toyota Jeep LC 200 buatan 2014, buatan rumah Rp 1 miliar – Toyota Kijang Innova 2015, buatan rumah Rp 165 juta – Toyota Kijang Innova lansiran 2016, pendapatan sendiri Rp 180 juta.
Isi Garasi Airlangga berdasarkan LHKPN 2022:
– Jaguar 2010 senilai Rp 325 juta – Toyota Jeep LC 200 HDTP 2014 senilai Rp 1 miliar – Toyota Kijang Innova 2015 senilai Rp 179 juta – Toyota Kijang Innova 2016 senilai Rp 200 juta – Toyota Vellfire 2017 senilai Rp 200 juta senilai Rp 785 juta.
(kaleng/mikrofon)