Jakarta, CNN Indonesia –
Anggota Parlemen Selandia Baru Hana Rawiti mendapat kecaman setelah ia menampilkan tarian Haka Maori saat sidang parlemen pada Rabu (14/11), sehingga sidang ditunda sementara.
Tarian haka Maori ini dibawakan sebagai bentuk protes Hana terhadap RUU revisi Perjanjian Waitangi, yaitu perjanjian yang mengatur pembagian kekuasaan antara masyarakat adat dan Inggris di Selandia Baru.
Profil Hana Rawhiti
Hana Raviti Maipi Clark adalah anggota parlemen termuda Selandia Baru dari Partai Te Pati Maori.Saya lahir di Huntly, sebuah kota kecil antara Auckland dan Hamilton, pada bulan September 2002.
Hana, lulusan Te Wharekura o Rākaumangamanga, yang kini baru berusia 22 tahun, terjun ke dunia politik.
Pada 14 Oktober 2023, Hana memenangkan pemilihan parlemen Selandia Baru, mewakili distrik Hauraki di negara bagian Waikato. Saat itu, ia mengalahkan salah satu anggota senior Selandia Baru, Nanaya Mahuta yang menjabat sejak 2008.
Sebagai Anggota Parlemen, Hana aktif dalam isu-isu masyarakat adat, bekerja keras untuk melindungi hak-hak masyarakat adat, khususnya suku Maori.
“Salah satu alasan saya terjun ke dunia politik adalah untuk membawa nilai-nilai Kingitanga, budaya saya, dan partai politik tradisional Maori ke negara ini dan dunia,” kata Hana, menurut New Zealand Herald.
“Bagi saya, ini berarti memberikan ruang bagi wahin Māori dan rangatahi Māori di masa depan dan semoga mendorong mereka untuk menggunakan sihir Māori dan berharap dapat mencapainya,” lanjutnya.
Selain itu, Hana juga berkecimpung di masyarakat. Ia kerap pergi ke desa-desa untuk mengajar di sekolah dan mengelola kebun warga, seperti dilansir Times Now.
Pada awal September, Hana diakui sebagai politisi muda terbaik dunia tahun ini.
Di usia remajanya, Hana masih aktif mengutarakan pemikirannya di media sosial, khususnya Instagram. Saat ini, ia memiliki lebih dari 180 ribu pengikut di akun Instagram pribadinya.
(gas/rds)