Jakarta, CNN Indonesia —
Semen, vadi, mudji adalah cairan yang keluar dari alat kelamin. Ketiga hal ini dianggap tidak suci dan oleh karena itu harus dibersihkan dan disucikan sebelum melakukan puja.
Apa perbedaan air mani, vadil dan madji serta cara membersihkannya?
Mengutip dari situs Muhammadiyah, najis adalah sesuatu yang dianggap kotor atau menjijikkan menurut agama dan harus dibersihkan oleh seorang muslim. Alasannya adalah jika seseorang melakukan puja dalam keadaan tidak suci, maka pujanya tidak sah.
Maka pastikan untuk mengetahui cara membersihkan dan mensucikan segala jenis najis dalam Islam, termasuk air mani, wadi dan madji.1. Sperma
Semen adalah cairan yang keluar dari alat kelamin pria atau wanita pada saat berhubungan seksual. Sperma biasanya keluar karena adanya rangsangan dan kenikmatan.
Berbeda dengan cairan lainnya, air mani mempunyai bau khas mirip campuran tepung basah atau putih telur. Kemudian warnanya putih atau kuning.
Menurut NU Online, suatu cairan dianggap benih jika memenuhi tiga syarat. Klaimnya adalah kalau basah baunya seperti campuran tepung, kalau kering baunya seperti telur, dan kalau keluar terasa enak sehingga melemahkan penis dan birahi.
Sebagian ulama berpendapat bahwa air mani itu najis, namun ada pula yang berpendapat bahwa cairan tersebut suci. Namun, ejakulasi harus mandi.
Selanjutnya berdasarkan hadis, air mani sebaiknya dicuci basah atau dikeringkan.
Aisyah r.a. Beliau bersabda: “Saya mengambil air mani kering dari pakaian Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan ketika sudah basah saya mencucinya.” (H.R. Ad-Darukutni).
2. sungai
Cairan berwarna putih, kental, keruh, tidak berbau. Meskipun tong tersebut memiliki konsistensi seperti air mani, namun tampak lebih keruh.
Biasanya keluar setelah buang air kecil atau setelah mengangkat beban berat. Seringkali debitnya tidak besar, tapi satu atau dua tetes.
Berdasarkan konsensus para ulama, wadi mempunyai hukum yang najis. Namun, jika Anda tidak sengaja mengeluarkannya, Anda tidak perlu mandi.
Cara mensucikan atau mensucikan seseorang adalah dengan membasuh dan membasuh kemaluannya. Hal ini diambil dari sebuah hadits yang berbunyi:
Aisyah r.a. Bersabda: “Sementara cairan yang keluar setelah buang air kecil hendaknya membasuh dan membasuh kemaluanmu tanpa mandi.” (H.R. Ibnul Mundzir).
3. Madji
Terakhir, Madji berupa cairan putih lengket. Cairan ini dikeluarkan saat membayangkan hubungan seksual atau cinta.
Madzi dikeluarkan oleh wanita atau pria, dan terkadang mereka tidak sadar bahwa mereka mengeluarkan cairan tersebut. Berdasarkan kesepakatan para ulama, cairan madji adalah najis.
Jika bersentuhan dengan badan, maka madjinya harus dimandikan, begitu pula jika dikenakan pakaian. Namun dalam hadis disebutkan bahwa lebih baik mensucikan madji dengan mencuci dan membasuh kemaluan.
Ali R.A. Berkata: “Aku adalah orang yang sering majji. Dalam hal ini, aku meminta kepada Nabi untuk bertanya kepada seseorang, mengingat kedudukan putrinya sebagai istriku. Setelah orang itu bertanya, Nabi melihat. Beliau menjawab: Wudhu dan basuhlah kemaluanmu. .” (H.R. Bukhari dan lain-lain).
Perbedaan air mani, vadi dan madji serta penyuciannya. Semoga ini bermanfaat. (Kantung/Fef)