Jakarta, CNN Indonesia —
Jika Anda sering gagal dengan sejumlah metode diet, mungkin Anda ingin mencoba diet 90-30-50 yang sedang viral di TikTok. Apa itu Diet 90-30-50?
Berdasarkan rencana diet untuk pasien tiroiditis Hashimoto, diet 90-30-50 ahli gizi Courtney Kassis telah banyak dibahas.
Tiroiditis Hashimoto sendiri merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan rendahnya produksi hormon tiroid. Selain penambahan berat badan, penyakit ini dapat menyebabkan kelelahan, nyeri sendi, sembelit, depresi, serta perubahan pada kulit dan rambut.
Kassis juga merancang diet 90-30-50 untuk menurunkan berat badan yang berhubungan dengan tiroiditis Hashimoto. Apa itu Diet 90-30-50?
Cara diet ini bisa dipahami dari angka-angka yang tertera. Seseorang harus memenuhi tiga sasaran sehari, yaitu mengonsumsi 90 gram protein, 30 gram serat, dan 50 gram lemak.
“Mengikuti diet 90-30-50 tidak membuat defisit kalori seperti kebanyakan metode diet, melainkan berfokus pada konsumsi tiga nutrisi dalam jumlah tertentu,” kata ahli diet Trista Best, mengutip Healthline.
Protein dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan otot, menjaga otot dan meningkatkan rasa kenyang. Serat untuk menjaga kesehatan usus, menjaga rasa kenyang dan menyeimbangkan gula darah. Kemudian lemak sehat untuk penyerapan nutrisi, sumber energi dan pengaturan hormon.
Kombinasi ketiganya diharapkan dapat mencegah makan berlebihan dan penumpukan lemak.
Apakah Diet 90-30-50 Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?
Ahli diet Shelley Balls meyakini cara ini dipercaya efektif untuk menurunkan berat badan, terutama mengingat komposisi nutrisinya. Apalagi jika Anda memilih sumber nutrisi yang tepat.
Protein dan serat dapat meningkatkan rasa kenyang dan membantu Anda membuat pilihan makanan yang lebih sehat. Lemak, terutama lemak sehat, memiliki manfaat anti inflamasi.
“Penelitian menunjukkan bahwa mengganti lemak jenuh dengan lemak sehat meningkatkan kolesterol LDL, mengurangi lingkar pinggang dan meningkatkan biomarker kesehatan lainnya,” kata Balls.
Meski efektif, pola makan 90-30-50 tidak bersifat jangka panjang (berkelanjutan). Sebab, aturan diet yang ketat bisa membuat orang merasa terlalu dibatasi.
Setelah mengetahui apa itu diet 90-30-50, ada risiko lain yang perlu diperhatikan. Diet tidak dirancang untuk kebutuhan unik seseorang. Balls mengatakan bagi orang yang tidak terlalu aktif, 90 gram protein mungkin terlalu banyak. (yang/akhir)