Jakarta, CNN Indonesia —
Neta Auto Indonesia buka suara soal mobil listriknya yang dijual di Indonesia, V, yang mendapat nilai 0 dari Southeast Asian Car Rating Program (ASEAN NCAP).
Fritz F. Roboth, selaku PR Representative dan Digital Director Neta Auto Indonesia mengatakan, rating nol tersebut dikarenakan V belum masuk dalam fitur kategori keselamatan sepeda motor yang diuji ASEAN NCAP.
Ia mengatakan kepada fun-eastern.com, “Dalam hal ini, Neta V mendapat skor nol pada kategori keselamatan pengendara sepeda motor karena modelnya tidak memenuhi syarat yang diperlukan untuk bagian tersebut, sehingga sesuai dengan kebutuhan pasar di berbagai negara.” , katanya kepada fun-eastern.com. , Rabu (11/12).
Menurutnya, ASEAN NCAP memberikan penilaian pada empat bidang utama, yaitu Perlindungan Pekerja Dewasa (AOP), Perlindungan Anak (COP), Bantuan Keselamatan (SA), dan Keamanan Motor (MS).
Beliau mengatakan bahwa jika nilai suatu bagian adalah nol, maka keseluruhan hasilnya akan dianggap nol. Fritz juga melanjutkan, V mendapat rating bintang 4 pada satu kategori yaitu penitipan anak residen.
Ia mengatakan, V yang dijual di India telah memenuhi regulasi yang berlaku di Indonesia saat menjalani uji tipe SUT.
Namun, dia mengatakan V yang dijual di Indonesia belum memiliki fitur pendukung keselamatan Advanced Driver Assistance Systems alias ADAS untuk membenarkan harga belinya.
“NETA V merupakan model yang dirancang sebagai EV dengan harga terjangkau untuk pasar ASEAN, tidak disertakan fitur ADAS agar harga tetap terjangkau saat itu,” ujarnya.
ASEAN NCAP menguji V hatchback dengan baterai 70 kWh dan bobot 1.194 kg dan akan dirilis di China pada 2024. Model ini akan dijual di Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand.
Saat ini Neta Auto Indonesia tidak menjual V karena telah digantikan oleh versi pengembangan V-II yang dirilis Mei lalu.
Model V-II, menurut Fritz, dibangun dengan standar dan fitur yang lebih canggih.
“Salah satunya hadirnya NETA V-II yang merupakan penyempurnaan dari versi sebelumnya serta dilengkapi fitur keselamatan yang kuat dan sistem ADAS,” ujarnya.
Host V diberi label dengan nilai 0 pada pengujian ASEAN. Dengan 7,89 poin untuk bagian AOP, 13,51 poin untuk COP, 7,14 poin untuk SA, dan 0,00 poin untuk MS, hasilnya mencapai total skor 28,55 poin saja.
Tanda ini menandakan bahwa V tidak memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan ASEAN NCAP, termasuk uji tabrak.
Pada uji tabrak sebelumnya yang menggunakan kursi pengemudi, perlindungan buruk di bagian kepala, leher, dada, dan sisi kanan bawah. Hasilnya V diberi nilai 0,00 untuk uji tabrak sebelumnya.
Selanjutnya adalah side crash test, test dummy mendapat pelindung dada pada saat side crash test. Pada ujian sampingan, siswa ini hanya mendapat nilai 6,31 dari 8,00 poin.
V hanya mendapat 7,89 poin dari skor maksimal 40,00 poin untuk bagian AOP. Untuk COP, V hanya memperoleh nilai 13,51 dari skor maksimal 20,00.
(BISA/FEA)