Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat emas menjadi salah satu penyebab utama inflasi pada November 2024. Hal ini sejalan dengan tren kenaikan harga emas dibandingkan bulan sebelumnya.
Inflasi emas dan perhiasan termasuk pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, dimana inflasi tercatat sebesar 2,87% dengan laju sebesar 0,04%.
“Inflasi kelompok ini pada November 2024 sebesar 0,65% terutama disebabkan oleh kelompok emas perhiasan, produk perhiasan emas, dan inflasi yang berkelanjutan selama 15 bulan terakhir,” kata Plt Gubernur BPS Amalya Adinggar Vidyasanthi (2) saat konferensi pers, Senin. ).
Berbeda dengan emas perhiasan, harga beras justru mengalami penurunan baik di tingkat penggilingan maupun di tingkat eceran.
Harga rata-rata beras bekas pabrik adalah Rp 12.567/kg pada November 2024, turun 1,23% ™ dan 3,79% (dibandingkan periode yang sama).
Harga beras di tingkat grosir kemudian mengalami penurunan sebesar 0,81% menjadi Rp13.453/kg ™ dan meningkat sebesar 0,54% (dibandingkan periode yang sama tahun lalu).
“Harga beras yang kami tawarkan merupakan harga beras rata-rata yang mencakup berbagai jenis dan kualitas beras serta mencakup seluruh wilayah di Indonesia,” jelasnya.
Menurut Amalia, turunnya harga beras disebabkan turunnya harga gabah di tingkat petani pada semua kategori. Harga gabah kering panen atau GKP di tingkat petani turun 1,86% menjadi Rp6.303/kg per bulan ™ dan turun 6,18% year-on-year (y-o-y).
Sementara itu, biji-bijian kasar kering giling atau GKG mengalami penurunan sebesar 1,48% (mt) menjadi Rp 6.984/kg pada November 2024, turun 8% (y/y) year-on-year.
(ldy/Agustus)