Jakarta, CNN Indonesia –
Warga dan kelompok buruh di Korea mengadakan acara menyalakan lilin secara damai di seluruh negeri pada Rabu (4 Desember) malam waktu setempat menyusul drama militer baru-baru ini.
Kelompok-kelompok termasuk Konfederasi Serikat Buruh Korea, Persatuan Rakyat untuk Demokrasi Partisipatif dan kelompok sipil lainnya mengadakan protes damai di Lapangan Gwanghamun, Seoul.
Sekitar 2.000 orang menghadiri acara tersebut. Mereka mengecam penerapan darurat militer dan meminta Yoon untuk mengundurkan diri sebagai presiden.
Protes serupa juga terjadi di tempat lain. Sekitar 1.000 orang mengambil bagian dalam penyalaan lilin anti api di Gwangju, menurut Korea Herald.
Nyala lilin juga diadakan di Suncheon, Yeosu dan kota-kota lain di Provinsi Jolla Selatan.
Di Busan, aktivis anti-Yon merencanakan protes mulai Rabu hingga minggu depan.
Demonstrasi meletus di seluruh negeri setelah Yunus mengumumkan keadaan darurat pada Selasa malam waktu setempat.
Yoon mengatakan langkah tersebut adalah untuk mencegah kekuatan anti-negara merusak tatanan demokrasi Korea Selatan.
Keadaan darurat militer telah menuai kritik dari semua pihak.
Segera setelah keputusan tersebut, para anggota parlemen datang ke gedung Majelis Nasional untuk membahas keadaan darurat militer. Sekitar 190 anggota yang hadir setuju untuk menolak.
Setelah itu, Yoon mengadakan rapat kabinet dan menyetujui pencopotan jabatan tersebut. (isa/bac)