Jakarta, CNN Indonesia —
Jumlah bank gagal di Indonesia bertambah menjadi 18 bank per Desember 2024.
Bank-bank tersebut adalah Bank Ekonomi Nasional (BNR) dan Bank Ekonomi Nasional Syariah (BNRS) yang saat ini sedang dalam proses likuidasi.
Baru-baru ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin PT BPR Pakan Rabaa Solok Selatan yang berlokasi di Jalan Raya Pakan Rabaa No. 118, Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan, Sumatera Barat.
Pembatalan izin tersebut berdasarkan keputusan anggota Dewan Pengawas OJK No. KEP-100/D.03/2024 tanggal 11 Desember 2024.
“Akibat pencabutan izin usaha PT BPR Pakan Rabaa Solok Selatan, maka seluruh kantor PT BPR Pakan Rabaa Solok Selatan ditutup untuk umum, dan PT BPR Pakan Rabaa Solok Selatan menghentikan seluruh kegiatan usahanya,” bunyi keterangan resmi tersebut. . Kepala OJK Sumbar, Rony Nazra.
Sebelum pencabutan izin, regulator menetapkan status pengawasan bank tersebut sebagai “Bank dalam tahap restrukturisasi”.
Pasalnya, BPR Pakan Rabaa memiliki rasio modal minimum (KPMM) kurang dari 12 persen, rata-rata cash rasio (CR) 3 bulan terakhir kurang dari 5 persen, dan tingkat kesehatan (TKS) dengan predikat “tidak sehat”. “.
Pada akhirnya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan tidak memberikan dana talangan kepada BPR Pakan Rabaa Solok Selatan dan meminta OJK mencabut izin usaha bank tersebut.
Berikut daftar 18 bank gagal per Desember 2024:
1. Koperasi Pelayanan BPR Wijaya Kusuma
2. PT BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto
3. PT BNR Usaha Madani Karya Mulia
4. PT BPR Bank Pasar Bhakti
5. Perumda BPR Bank Purworejo
6. Kas EDC PT BPR
7. PT BNR Aceh Utara
8. PT BNR Sembilan Mutiara
9. PT BNR Bali Arta Anugra
10. PT BPRS Saka Dana Muliya
11. P.T.BNR Dananta
12. PT BPR Bank Jepara Artha
13. PT BNR Lubuk Raya Mandiri
14. PT BNR Sumber Artha Waru Agung
15. P. T. BNR Priroda Primadan Stalica
16. PT BPRS Kota Juang (Perseroda)
17. P.T.BNR Duta Nyaga
18. PT BNR Pakan Rabaa Salok Selatan
(del/sfr)