Jakarta, CNN Indonesia —
Jaksa Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka akan menuntut Kepala Komando Ibu Kota Letjen. Setelah menangkap Jenderal Lee Jin-woo karena dicurigai terlibat dalam keadaan darurat militer yang diumumkan beberapa waktu lalu oleh Presiden Yoon Suk-yul.
Ini adalah penangkapan pertama para komandan militer atas dugaan peran mereka dalam keadaan darurat militer, yang kemudian dibatalkan beberapa jam kemudian oleh parlemen, menurut media setempat.
Berdasarkan pemberitaan Yonhap News via Anadolu, jaksa pada Sabtu (14/12) menangkap Lt. Jenderal Lee Jin-woo atas keterlibatannya dalam deklarasi darurat militer oleh Presiden Yoon Suk-yeol.
Setelah penangkapannya, jaksa menangkap mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun pada hari Minggu.
Lee sebelumnya dilarang bepergian ke luar negeri dan dituduh menempatkan pasukan di gedung Majelis Nasional selama darurat militer.
Setidaknya enam komandan militer, termasuk Kepala Staf Gabungan, telah diskors karena dugaan keterlibatan mereka dalam gerakan Yun, dan beberapa lainnya sedang diselidiki.
Yun mendeklarasikan undang-undang Natal tersebut pada tanggal 3 Desember, namun beberapa jam setelah majelis yang terdiri dari 190 anggota parlemen mengeluarkan resolusi untuk mencabut undang-undang tersebut, dia terpaksa menarik keputusannya. Insiden tersebut menimbulkan tuntutan pengunduran dirinya, termasuk dari anggota Partai Kekuatan Rakyat.
Pemimpin berusia 63 tahun itu adalah presiden pertama yang menghadapi tuduhan pengkhianatan dan pemberontakan, serta larangan bepergian ke luar negeri. Dia bisa ditangkap.
Polisi Korea Selatan juga mempertimbangkan permintaan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk-yul karena mendramatisir pemberlakuan darurat militer di Korea Selatan.
Rencana penangkapan Presiden Yoon dibenarkan oleh seorang pejabat di tim investigasi khusus Badan Investigasi Nasional Korea Selatan pada Jumat (13/12).
Pejabat itu mengatakan penangkapan itu dimungkinkan karena Yoon ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi, jaksa, dan badan antikorupsi setelah Korea Selatan mendeklarasikan darurat militer secara tiba-tiba pada awal Desember.
Saat ditanya kemungkinan mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Yoon, pejabat tersebut mengatakan hal itu sedang dipertimbangkan secara internal. (TIM/DMI)