Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah ibu kota Jepang, Tokyo, berencana menggratiskan semua taman kanak-kanak dan penitipan anak mulai September 2025.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan langkah tersebut merupakan upaya untuk mendongkrak angka kelahiran di Jepang.
Menurut Channel NewsAsia, “Jepang berada dalam krisis penurunan populasi anak karena situasi ini tidak kunjung hilang. Tidak ada waktu luang (untuk mengatasi masalah ini),” kata Koek.
Menurut media Jepang, kebijakan di Tokyo ini merupakan inisiatif pertama pemerintah daerah di negeri sakura tersebut.
Jepang saat ini sedang mengalami penurunan populasi yang parah. Selama bertahun-tahun populasinya menurun dan angka kelahiran sangat rendah.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan pada tahun 2023, hanya terdapat 727.277 kelahiran di Jepang dengan angka kelahiran 1,2. Tingkat kelahiran sebesar 2,1 diperlukan untuk mempertahankan populasi yang stabil.
Di Jepang, penitipan anak umum kini tersedia bagi orang tua yang bekerja. Namun, pemerintah pusat berencana membuatnya dapat diakses oleh semua keluarga.
Untuk mengurangi beban keuangan keluarga, penitipan anak akan digratiskan untuk anak kedua dan selanjutnya.
Koike sebelumnya mengatakan dia ingin memperkenalkan opsi empat hari kerja dalam seminggu bagi pegawai negeri sipil (PNS) di ibu kota untuk mendorong mereka menjadi orang tua. Targetnya, kebijakan tersebut bisa diterapkan pada April 2025.
“Kami menghormati pola kerja yang fleksibel sehingga tidak ada yang harus meninggalkan profesinya, seperti memiliki anak atau membesarkan anak,” ujarnya. (blok/DNA)