Jakarta, Indonesia —
Penjabat presiden Korea Selatan Han Duck Soo melakukan percakapan telepon dengan Presiden AS Joe Biden pada Minggu (15/12).
Seperti dilansir Yonhap, Istana Kepresidenan menyebut Han berjanji akan menjaga dan membina persahabatan kedua negara.
Han mengadakan pembicaraan setelah Majelis Nasional menggulingkan Presiden Yoon Suk Yeol pada Sabtu (14/12).
Serangan itu terjadi setelah drama darurat militer yang diumumkan Yoon pekan lalu yang menyebabkan kekacauan politik di Korea Selatan.
“Pemerintah kami akan menjalankan kebijakan diplomatik dan keamanan kami tanpa campur tangan dan akan berusaha menjaga dan mengembangkan hubungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat tanpa ragu-ragu,” kata Istana Kepresidenan.
Sementara itu, pada Sabtu (14/12), Han meminta pemerintah tetap tegas terhadap provokasi Korea Utara.
Pernyataan Han tersebut disampaikan setelah rapat komite keamanan nasional Dewan Keamanan Nasional, tak lama setelah presiden menskors Yoon.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Cho Tae Yul, Menteri Unifikasi Kim Yung Ho, Penjabat Menteri Pertahanan Kim Seon Ho, Direktur Cho Tae Yong dan Penasihat Keamanan Nasional Shin Won Sik.
“Saya meminta semua orang untuk menjaga sikap tegas agar Korea Utara tidak melakukan provokasi apa pun,” kata Presiden Han, seperti dilansir Yonhap.
“Tidak mungkin ada pelanggaran keamanan kecil.” lanjutan
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol diberhentikan sementara dari tugas kepresidenan setelah kantornya menerima pernyataan presiden tentang pembubaran Majelis Nasional (parlemen) pada Sabtu (14/12).
Penangguhan sementara ini mulai berlaku pada Sabtu (14/12) pukul 19.24 waktu setempat, sekitar dua setengah jam setelah Majelis Nasional mengeluarkan mosi untuk memakzulkan Yoon dengan suara 204-85.
Tantangan terhadap keputusan di parlemen masih menunggu konfirmasi dari Mahkamah Konstitusi Korea Selatan dan konfirmasi sebelum Yoon benar-benar dicopot.
Dengan cara ini, Perdana Menteri Han Duck Soo menjadi penjabat presiden Korea Selatan.
(Tim/final)