Jakarta, CNN Indonesia –
Raksasa teknologi Apple dan Google telah diminta untuk menghapus Tik Tok dari toko aplikasi mereka.
Permintaan tersebut datang dari dua pemimpin Komite DPR AS untuk Tiongkok, termasuk Perwakilan Partai Republik John Mullenar dan ketua komite serta Perwakilan Partai Demokrat Raj Krishnamurthy.
Pekan lalu, pengadilan federal AS membatalkan undang-undang yang mewajibkan perusahaan Tiongkok, BitDance, untuk menghapus akun TikTok di AS atau menghadapi larangan berdasarkan undang-undang yang disahkan. TikTok saat ini digunakan oleh 170 juta orang Amerika
Molenar dan Krishnamurthy juga disebut-sebut mengundang CEO TikTok Sho Ji Che untuk menjual aplikasi tersebut.
Anggota parlemen menulis pada Senin (16/12) bahwa Kongres telah mengambil tindakan tegas untuk melindungi keamanan nasional AS dan melindungi pengguna TikTok di AS dari Partai Komunis Tiongkok.
“Kami mengimbau Tiktok segera melakukan penjualan yang layak,” imbuhnya.
Apple, Alphabet dan TikTok belum berkomentar.
Pada Senin (9/12), BitDance dan TikTok melakukan upaya darurat untuk sementara waktu menangani undang-undang tersebut sambil menunggu pertimbangan Mahkamah Agung AS.
Departemen Kehakiman sebelumnya mengatakan bahwa jika larangan tersebut mulai berlaku pada 19 Januari, maka hal tersebut tidak akan secara langsung mencegah penggunaan TikTok oleh pengguna Apple atau Google yang telah mengunduhnya.
Namun, mereka mengakui bahwa pelarangan dukungan pada akhirnya akan membuat aplikasi tidak dapat digunakan.
Sementara itu, TikTok mengatakan aplikasinya akan hilang dari toko aplikasi seluler pada 19 Januari sesuai aturan dan tidak akan tersedia di separuh negara yang belum menggunakan aplikasi tersebut.
TikTok juga memperingatkan bahwa mengakhiri layanan dukungan akan melumpuhkan platform AS dan membuatnya tidak dapat digunakan sama sekali. (istirahat/dmi)