Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua PBVSI Imam Sudjaro mengaku belum mengetahui alasan tim bentukan Badan Intelijen Negara (BIN) tidak mengikuti Liga Pro 2025.
BIN Jakarta Tim putri BIN menjadi juara Proliga. Di final Proliga putri 2024, BIN mengalahkan PLN Listrik Jakarta 3-2.
Namun BIN kini memilih tidak mengikuti Proliga 2025. Tidak ada tim BIN divisi putra maupun putri dalam daftar peserta Proliga 2025.
Pada Proleague 2024, STIN BIN Jakarta sektor putra dan BIN Jakarta sektor putri menunjukkan hasil menjanjikan pada musim lalu.
Seorang imam di Jakarta, Selasa (17/12), mengatakan, “Ben sudah menyalip putra-putrinya, tapi tentu saja saya tidak tahu persis ada pergantian kepemimpinan.
“Mungkin ini ya. Dengan pemimpin baru mungkin ada kebijakan lain. Kita berharap tahun depan bisa ikut lagi,” imbuh Imam.
Meski dipastikan tidak akan ada tim dari BIN di Proleague 2025, Imam tetap berharap bisa kembali ke papan atas Liga Bola Voli Indonesia. Pasalnya, absennya BIN juga menyebabkan penurunan jumlah peserta Proliga 2025 sektor putra dibandingkan musim sebelumnya.
“Kita tahu sekarang Kepala BIN sudah berganti. Mungkin ada kebijakan-kebijakan baru yang belum kita pahami. Kita berharap bisa berpartisipasi lagi di tahun 2026,” ujarnya.
Jumlah tim Proliga 2025 sebanyak lima tim untuk sektor putra. Sebelumnya ada tujuh peserta. Sedangkan pada Proliga 2025 sektor putri akan bertambah tujuh tim lagi. Sebab ada tim baru bernama Yogya Falcons yang menggantikan BIN.
Proleague 2025 akan dimulai pada 3 Januari 2025. Total akan ada 90 pertandingan di 11 kota, dengan pembukaan di Semarang dan final di Yogyakarta.
“ProLeague 2025 akan dimulai di Semarang dan berakhir di Yogyakarta. Ini pertandingan imbang, kekuatan pemain nasional akan seimbang, pemain asing juga akan setara,” kata Imam.
Imam mengatakan pertandingan final akan digelar di Yogyakarta. Ia menjelaskan mengapa konser akbar tersebut tidak digelar di Indonesia Arena Jakarta seperti sebelumnya.
“Sebelumnya grand final akan digelar di Senayan Arena Indonesia, sama seperti musim 2024. Tahun ini kami memutuskan untuk memindahkannya ke Yogya karena alasan teknis,” ujarnya.
(gema/era/rahmat)