Makassar, CNN Indonesia –
Polisi mengungkap produksi uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dengan menangkap 15 orang yang mengambil alih perusahaan percetakan dan pemalsuan uang sekitar Rp 446,7 juta.
Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan kasus ini terungkap setelah timnya menemukan uang palsu senilai Rp500.000 pada awal Desember.
“Jadi saat kami mulai mengusut kasus ini, kami menemukan uang palsu (Upal) senilai Rp 500.000 dengan masalah mata uang baru. Lalu kita kembangkan dari Rp 500.000, jadi totalnya ditemukan Rp 446,7 juta, buktinya kita temukan di kampus yang 100.000 ribu,” kata Ronald, Selasa (17 Desember).
Setelah menemukan barang bukti uang palsu ratusan juta, kata Reonald, pihaknya mengembangkan kasus tersebut hingga puluhan orang terlibat dalam proses pencetakan uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.
“Saat ini tersangka yang kita tangkap ada 15 orang, yang diamankan sembilan orang, lima orang dari Mamuju, satu orang dari Wajo,” ujarnya.
Selain itu, polisi menyita sebuah mesin yang diyakini sebagai mesin pencetak uang. Alat tersebut tersedia di Polres Gowa.
“Salah satu barang buktinya adalah perangkat di latar belakang yang masih kami periksa. Ada 100 jenis barang bukti (yang dilindungi),” ujarnya.
Namun Reonald belum mau membeberkan sudah berapa lama produksi uang palsu tersebut berlangsung di kampus UIN Alauddin Makassar.
“Kami masih mengembangkan kasus ini. Mungkin akan ada tersangka baru, tidak menutup kemungkinan karena masih kami kembangkan,” ujarnya. (saya/fra)