Jakarta, CNN Indonesia.
Ribuan warga Korea Selatan berdemonstrasi di depan Majelis Nasional menuntut Presiden Yoon Seok-yeol mundur setelah darurat militer dicabut.
Usai status tersebut diumumkan pada Selasa (12 Maret) malam, warga memadati Gedung DPR. Hanya sedikit yang masih hidup hingga Rabu pagi.
“Tangkap Yoon Seok Yeol,” teriak pengunjuk rasa, seperti dikutip New York Times.
Ia pun meminta Yun mundur sebagai presiden. Operasi ini dilakukan secara damai.
Di tempat lain, di sepanjang tepi Lapangan Gwanghwamun di pusat kota Seoul, sejumlah orang memegang poster yang menyerukan pengunduran diri Presiden Yoon.
Polisi dengan rompi hijau cerah, beberapa membawa perisai, terlihat berkeliaran di sekitar alun-alun dan pintu masuk Istana Gyeongbokgung di dekatnya.
Korea Selatan telah mengalami salah satu peristiwa politik paling dramatis dalam 44 tahun sejak Yun memberlakukan darurat militer.
Dia mengatakan langkah tersebut diambil untuk mencegah kekuatan anti-negara merusak tatanan demokrasi Korea Selatan.
Dalam pidatonya, ia juga menyebut Majelis Nasional sebagai sarang penjahat dan diktator.
Keadaan darurat militer ini mendapat kritik dari berbagai tingkatan.
Anggota Parlemen memasuki gedung Majelis Nasional tak lama setelah keputusan tersebut. Sekitar 190 kontestan dilaporkan menghadiri acara tersebut.
Mereka membahas sepenuhnya keadaan darurat militer dan sepakat untuk menolaknya.
Yun kemudian mengadakan rapat kabinet dan setuju untuk mencabut status tersebut. (isa/bak)