Jakarta, Indonesia —
Makanan sering disalahkan sebagai penyebab penyakit saluran kemih bagian bawah kucing (FLUTD) pada kucing. Faktanya, menurut penelitian, FLUTD sering kali disebabkan oleh stres.
FLUTD menyebabkan kucing sulit buang air kecil. Jika tidak segera ditangani, risiko kematian kucing sangat tinggi. Pemilik kucing sering menyalahkan makanan, terutama makanan kering, sebagai penyebab FLUTD.
Dokter hewan Neno Sukelan mengungkapkan bahwa hal tersebut sama sekali tidak benar. Dalam penelitian yang dikutipnya, stres menjadi penyebab FLUTD.
“Gimana caranya? Kalau dipencet, perutnya kena. Beda sama kucing. Kucing tarik kandung kemihnya memanjang. Kandung kemihnya bau,” kata Neno saat mengunjungi shelter Bolt di Rumah Ucing Parung. , Kabupaten Bogor, Kulon. . Jawa, Senin (16/12).
Penelitian yang dipublikasikan pada tahun 1997 ini melibatkan sekitar 23.000 kucing. Oleh karena itu, 60-70 persen penyebab radang kandung kemih disebabkan oleh stres. Penyebab lain yang ditemukan adalah batu pada saluran kemih (20 persen), kelainan anatomi saluran kemih (5-11 persen), dan infeksi bakteri saluran kemih (sekitar 5 persen).
Ini adalah kasino gratis. Kucing stres karena sosialisasi dengan kucing lain kurang baik, banyak kucing di rumah atau kucing di shelter, ada puluhan bahkan ratusan kucing lainnya.
“Kebanyakan kucing relatif kurus [dan yang lain memiliki jumlah yang banyak], namun ada juga kucing yang tidak,” katanya.
Neno mengatakan, penting bagi mereka yang memiliki anak untuk mengenali gejala FLUTD agar pengobatan bisa cepat dilakukan dan anak aman.
FLUTD sendiri dapat menimbulkan beberapa gejala. Inilah beberapa di antaranya.
– Disuria, kucing nyeri saat buang air kecil, – pollakiuria, sering buang air kecil diperburuk oleh radang kandung kemih, – hematuria, ada darah pada urin, periuria, kucing buang air kecil secara sporadis dan tidak pada tempat biasanya, – kucing tidak bisa. urin, – berubah-ubah, mudah iritasi dan mudah tersinggung, – warna urin berubah, keruh dan berbau tidak sedap, – menjilati area genital, anabul sering menjilati area genital.
Ia menambahkan, kucing yang tidak bisa menjilat itu mendadak. Berdasarkan pengalaman merawat kucing, lanjut Neno, kucing yang tidak bisa berganti bulu dalam waktu 24 jam akan merasakan sakit yang luar biasa dan memiliki peluang bertahan hidup 50:50. (es/asar)