Jakarta, CNN Indonesia –
Program Sertifikasi dan Pangan (BPOM) bersama anggota PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Holding Ultra Mikro (UMi) untuk meningkatkan daya saing bank mikro, usaha kecil dan menengah (UMKM) melalui lembaga pengawasan obat.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, program sertifikasi BPM yang dicanangkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sejalan dengan upaya BRI dalam memberdayakan pelaku UMKM sebagai kunci peningkatan kapasitas dan kapabilitasnya. Cukup untuk pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan
“Konsep pemberdayaan kami sangat luas dan terukur serta sangat observasional,” kata Supari.
Saat ini BRI melaksanakan program pemberdayaan UMKM melalui tiga fase yaitu fase inti, fase integrasi, dan fase interkoneksi. Pada tahap utama, BRI melakukan pemetaan UKM dengan sistem self-assessment terhadap inovasi dengan menggunakan indikator-indikator yang didukung oleh BRI.
Pada tahap integrasi, BRI mengintegrasikan sistem dan database dengan kementerian/lembaga terkait sehingga menjadi data center UMKM. Pada tahap interkoneksi, BRI mengintegrasikan sistem dan database dengan perusahaan, kementerian/lembaga perizinan dan sertifikasi kementerian terkait, penghubung dengan lembaga eksternal yang terlibat dalam ekspor UMKM.
Direktur Utama PNM Arif Mulyadi menilai kolaborasi dengan BPOM penting untuk membantu UMKM menjangkau pasar yang lebih luas baik di dalam negeri maupun global. Pihaknya optimistis inisiatif Kementerian BUMN dan BPOM akan mendorong jiwa wirausaha pelanggannya dan muncul dari sub-wilayah.
Ia juga mengatakan bahwa hal ini sejalan dengan tugas PNM yang lebih besar untuk berkontribusi pada penyediaan modal intelektual dan sosial serta memberikan modal finansial untuk pertumbuhan masyarakat sipil. Dengan dukungan dan bantuan finansial, diyakini UMKM akan semakin kompetitif dan semakin dipercaya pembeli.
Sebagai bentuk dukungan, langkah awal yang dilakukan PNM adalah dengan memberikan pelatihan izin edar BPM bagi para pelaku usaha, khususnya di sektor makanan, minuman, dan jamu. Melalui edukasi yang ringan dan relevan, PNM berharap dapat terus berkontribusi dalam mendukung pesatnya pertumbuhan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Sebelumnya, pada akhir November 2024, Menteri BUMN Eric Tohir menyatakan sepakat dengan BPOM untuk menambah jumlah produk UMKM yang memenuhi standar BPOM. Berdasarkan tiga inisiatif strategis yaitu. peningkatan Ekosistem Pasar Digital (PaDi) UMKM, pemanfaatan database program PNM Mekaar dan digitalisasi sinergi untuk konsolidasi database.
“Program pertama, mungkin beberapa bulan ke depan, kita akan finalkan bagaimana semua orang bisa tersertifikasi. Nantinya pada program selanjutnya seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kita bisa memilih program PNM Maker yaitu untuk ibu-ibu di desa yang mengambil pinjaman. -5 dari Rp. juta, yaitu sebesar 21,2 juta
Tiga tahun setelah penciptaannya pada tahun 2021. Holding UMi yang terdiri dari BRI, PNM dan Pegadaian mampu melayani 36,1 juta peminjam ultra mikro dengan pencairan pinjaman lebih dari Rp 627,6 triliun pada akhir September 2024.
Selain itu, UMi Holdings memperluas layanan melalui 1.025 unit SMILE di Indonesia, memberikan tabungan mikro kepada lebih dari 180 juta orang.
(rea/rir)