Jakarta, CNN Indonesia –
Komisi Eropa telah membuka penyelidikan terhadap perusahaan media sosial TikTok. Mengapa?
Uni Eropa mengatakan TikTok gagal mencegah campur tangan dalam pemilu, khususnya dalam pemilu presiden Rumania bulan lalu.
Badan pengawas Uni Eropa menyatakan akan meminta informasi dan menyelidiki kebijakan TikTok mengenai iklan politik dan konten politik serta pedoman pengembang TikTok dan risiko penipuan.
Pada 5 Desember, Komisi Eropa memerintahkan TikTok untuk membekukan data terkait pemilihan presiden Rumania berdasarkan Digital Services Act (DSA) yang mengatur seberapa besar perusahaan media sosial di Eropa.
Pengadilan tertinggi Rumania kemudian membatalkan pemilihan presiden setelah adanya tuduhan campur tangan Rusia dan kemenangan Calin Georgescu, yang mendukung ultranasionalis Rusia, untuk pertama kalinya.
Dibukanya proses investigasi hukum pada Selasa (17/12) memungkinkan Komisi Uni Eropa mengevaluasi kontrol lebih lanjut dan menerima janji yang dibuat TikTok. Tidak ada waktu yang ditentukan untuk menyelesaikan proses ini.
TikTok, yang dimiliki oleh Bytedance Tiongkok, mengatakan pihaknya telah melindungi reputasi platformnya di lebih dari 150 jajak pendapat di seluruh dunia dan telah memberikan informasi ekstensif kepada Komisi Eropa tentang upayanya.
Mereka menambahkan bahwa mereka tidak menerima iklan keuangan dan segera menghapus konten yang melanggar undang-undang mereka tentang misinformasi dan perkataan yang mendorong kebencian.
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan penyelidikan baru diluncurkan setelah ada indikasi adanya campur tangan pihak asing dalam pemilihan parlemen Rumania.
βKita harus melindungi kebebasan kita dari segala jenis campur tangan di negara lain. Kapan pun kita merasakan campur tangan seperti itu, terutama saat pemilu, kita harus bertindak cepat dan tegas,β ujarnya dalam pernyataan yang dikutip CNN.
Komisi juga menyadari adanya risiko campur tangan dalam pemilihan parlemen Jerman pada bulan Februari dan pemilihan presiden di Kroasia yang dimulai pada tanggal 29 Desember.
(ini / dmi)