Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan kepuasannya atas kerja BPJS dalam inisiatif yang akan disampaikan kepada Dewan Ketenagakerjaan. Yassierli mengingatkan, BPJS Pengelola Perumahan terus mengedepankan tarif sewa yang terjangkau, fasilitas yang terawat, dan kemudahan akses pekerja.
Hal itu diungkapkan Yassierli saat mengunjungi salah satu Rumah Kerja BPJS di Batam, Kepulauan Riau, Rumah Sewa Sederhana (Rusunawa) Lancang Kuning, Selasa (17/12). Ia mengaku sangat terkesan dengan upaya BPJS Ketenagakerjaan dan berharap program serupa bisa digelar di daerah lain.
“Ini salah satu program terbaik yang ditawarkan BPJS Ketenagakerjaan sebagai pelayanan pekerjaan kepada para pekerja. Jadi ini sesuai dengan keinginan pemerintah, kami sangat memperhatikan kesejahteraan para pekerja,” kata Yassierli.
Menanggapi evaluasi tersebut, Direktur Jenderal BPJS Anggoro Eko Cahyo menjelaskan, rumah yang dibangun pada masa PT Jamsostek (Persero) ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta BPJS untuk memiliki rumah berkualitas dengan harga murah. mengurangi risiko kecelakaan kerja.
Sedangkan untuk Batam sendiri terdapat tiga rumah pegawai yang masing-masing berada di Bumi Lancang Kuning, Muka Kuning, dan Kabil. Dengan akomodasi yang terjangkau dan nyaman, diharapkan karyawan dapat bekerja dengan baik dan tanpa stres, serta meningkatkan produktivitas.
Keberadaan Perumahan Pekerja merupakan salah satu fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk mencari tempat tinggal yang terjangkau, fasilitas yang memadai dan dekat dengan tempat kerja. Hal ini juga secara tidak langsung dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja dalam perjalanan menuju tempat kerja, kata Angoro. .
Harga sewa yang terjangkau, didukung dengan penyediaan fasilitas umum seperti masjid, mini market, food court, lapangan olah raga, dan bus angkutan gratis, membuat tingkat okupansi setiap lokasi BPJS Pekerja rata-rata di atas 90 persen.
Untuk itu, Anggoro membuka peluang seluas-luasnya bagi Pemerintah Negara (Pemda) yang ingin bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk membangun rumah bagi para pekerja di atas tanah milik pemerintah negara yang dekat dengan kantong para pekerja. Menurut dia, sudah ada rencana pembangunan perumahan pekerja di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Kita juga butuh bantuan dari pemerintah daerah, seperti Batam, BP Batam, tanahnya sudah diberikan, kita bisa mengelolanya dalam jangka waktu lama, sehingga bisa kita bangun dengan baik, karena dananya terkonsentrasi di pusat, jadi harapannya adalah. bahwa dengan bantuan pemerintah negara bagian, bersama-sama, “Kami juga memberikan kemudahan bagi para pekerja. Karena memiliki tempat tinggal yang dekat dengan tempat kerja, maka produktivitas para pekerja dapat terus meningkat,” ujarnya.
Selain itu, Anggoro mengimbau seluruh pekerja untuk memastikan dirinya terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan mampu memanfaatkan berbagai fasilitas yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan.
Berdasarkan data pekerjaan BPJS, Rusunawa Bumi Lancang Kuning Batam memiliki luas 20.004 m2, dengan 6 blok ganda yang berisi 564 kamar. Sedangkan Rusunawa di Muka Kuning Batam memiliki luas 2.984 m2 dengan kapasitas 78 kamar dalam 1 double block, sedangkan Rusunawa Kabil Batam merupakan yang terbesar dengan luas 100.000 m2 dan 1.000 kamar yang terbagi dalam 10 persegi.
(kembali/rir)