Jakarta, CNN Indonesia —
Pep Guardiola tidak pernah kalah empat kali berturut-turut dalam karir kepelatihannya. Kini ia terancam merasakan hal tersebut saat Manchester City bertandang ke markas Premier League Brighton & Hove Albion dini hari WIB, Minggu (11/10).
Manchester City bisa dikatakan sedang berada dalam situasi krisis. Warga telah menderita tiga kekalahan berturut-turut. Usai tersingkir dari Piala Liga karena kalah dari Tottenham Hotspur, Man City kemudian kalah dari Bournemouth di Liga Inggris dan kalah dari Sporting di Liga Champions.
Rekor ini jelas menjadi kartu buruk di bawah asuhan Guardiola. Guardiola tidak pernah kalah empat kali berturut-turut dalam kariernya dan kini berada di ambang rekor buruk itu.
Manchester “City” akan bertemu tuan rumah “Brighton”. Brighton menjadi salah satu tim papan tengah yang mencuri perhatian dalam beberapa musim terakhir.
Saat ini Brighton berada di posisi kedelapan dengan 16 poin. Mereka hanya tiga poin di atas Nottingham Forest yang berada di posisi ketiga.
Rekor ini pun memberi banyak motivasi bagi Brighton untuk meraih tiga poin melawan Manchester City. Kemenangan akan menempatkan Brighton dalam persaingan memperebutkan tempat Liga Champions.
Sementara itu, Guardiola pasti ingin menghentikan tren buruk tersebut. Mereka optimistis bisa meraih kemenangan di markasnya di Brighton.
Tentu saja, kami tidak terbiasa kalah dalam tiga pertandingan di tiga kompetisi berbeda, tapi itulah sepak bola dan itu terjadi.”
“Kami tahu penyebab kesulitan kami, tapi sekarang kami sedang mempersiapkan pertandingan ini. Beberapa pemain sudah kembali setelah jeda internasional. Semua kendala yang kami alami terkait ketersediaan pemain bisa teratasi. Mudah-mudahan,” ucap Guardiola.
(ptr/ptr)