Jakarta, CNN Indonesia —
Tim pemenangan Pramono Inang-Rano Karno meminta instruksi kepada Ketua KPPS Jakarta Timur untuk memilih nomor urut 3 dari 19 surat suara. Chechu Hakeem selaku juru bicara mengatakan demikian berdasarkan penyelidikan.
Hal ini menanggapi temuan banyak surat suara yang sebelumnya memilih menggunakan kereta bayi kedua di TPS 28, Pinang Ranti pada Pilkada 2024.
Chico kemudian menyayangkan kejadian tersebut dan menyerahkan program tambahan termasuk alat tes KPU kepada pihak berwajib.
“Kami sudah pastikan tidak ada (instruksi) dan itu sudah dipastikan dalam pengujian,” kata Chico, seperti dilansir Datechcom, Sabtu (30/11).
“Tentunya kami melihat kejadian ini sebagai sebuah penyesalan dan kami berharap kedepannya pemilukada atau pemilu dapat dijadikan sebagai bahan ujian dan hal tersebut tidak terulang lagi serta penguatan pada pemilihan ketua KPPS. hal seperti itu terjadi. Itu bisa dicegah,” ujarnya.
Ia lantas mengomentari permintaan partai pemenang Rizwan Kamil Susuwono di Bawaslu untuk menerbitkan permohonan pemilihan ulang (PSU) ke TPS.
Katanya: “Kita menyikapi pemilu ini, apalagi hasilnya harus sesuai aturan, tidak bisa karena kalah minta PSU, atau karena kalah minta dua putaran, itu tidak mungkin.”
Jadi kita harus taat aturan, jadi kalau kalah ya kalah, kalau menang ya menang, kita terus membangun Jakarta ke depan, imbuhnya.
Sementara itu, KPU Jakarta Timur (Jaktim) memecat Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 28, Kecamatan Peng Ranti, Jakarta Timur setelah ditemukannya surat suara pasangan Pramono Inang-Rano Karno 19.
Direktur Hukum dan Tata Usaha KPU Jakarta Timur, Pdt Vereza mengatakan, direktur KPPS itu melanggar etika. Pasalnya, pimpinan KPPS meminta petugas keamanan langsung (pamsung) TPS membagikan surat suara yang tidak terpakai.
“Di TPS 28 Kecamatan Peng Ranti terjadi pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh Ketua KPPS dan Pamsung. Sehingga Ketua KPPS memerintahkan Pamsung untuk mencoblos pada surat suara yang tidak terpakai,” kata Ryu. . (grup/chri)