Jakarta, CNN Indonesia
Pada tahun 2024, Google telah menjadi layanan internet terpopuler di dunia, mempertahankan keunggulannya pada tahun lalu.
Laporan audit Cloudflare tahun 2024 menunjukkan bahwa Google mempertahankan posisinya sebagai layanan Internet terpopuler selama tiga tahun berturut-turut, dengan mesin pencari dan browser sebagai senjata utamanya.
Google Chrome menguasai 65,73 persen pasar browser global, diikuti oleh Safari (15,43 persen), Edge (6,81 persen), Firefox (4,05 persen) dan Samsung Internet (2,71 persen).
Keunggulan Google diikuti oleh Facebook, Apple, TikTok dan Microsoft, memegang dua hingga lima posisi. Keempat raksasa teknologi tersebut juga tidak melepaskan posisinya pada tahun lalu.
Khusus TikTok, selain layanan online terpopuler keempat, platform yang saat ini ditutup di Amerika Serikat (AS) ini juga menjadi jejaring sosial terpopuler kedua setelah Facebook yang menduduki peringkat nomor satu.
Teknologi kecerdasan buatan terus menjadi topik hangat tahun ini dengan OpenAI sebagai layanan AI terpopuler. Character.AI, Codeium, QuillBot dan Claude dari Anthropic mengambil posisi berikutnya.
Berikut daftar layanan internet terpopuler di dunia tahun 2024 menurut Cloudflare 2024 Radar Year in Review:
1.Google2. Facebook 3. apel 4. TikTok 5. Microsoft 6. AWS7. Instagram.. YouTube 9. Ada apa 10. Amazon
Pemandangan Online Indonesia
Pada tahun 2024, lalu lintas Internet dunia akan meningkat sebesar 17,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sepertiga lalu lintas seluler berasal dari perangkat Apple iOS, sementara Android menyumbang 90 persen lalu lintas seluler di 29 wilayah.
“Pada tahun 2024, lalu lintas Internet global akan meningkat secara signifikan sebesar 17,2%, hampir setengah dari semua permintaan web menggunakan HTTP/2 dan 20,5% menggunakan HTTP/3. Secara global, hampir sepertiga lalu lintas seluler berasal dari perangkat Apple iOS Ini menyumbang hampir 90% lalu lintas perangkat seluler di 29 wilayah; David Belson, kepala Data Insight, Cloudflare menjelaskan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa pangsa tertinggi lalu lintas iOS seluler melebihi 60% di delapan wilayah. (17/12).
Laporan Cloudflare juga menyoroti pertumbuhan luar biasa dalam lanskap digital Indonesia, menyoroti pertumbuhan konektivitas dan partisipasi negara ini dalam ekosistem Internet global.
Rata-rata trafik global dengan dukungan IPv6 adalah 28,5 persen, dengan Indonesia menunjukkan kinerja terbaik. Meskipun jumlah pasti Indonesia tidak disebutkan secara jelas dalam laporan tersebut, posisi Indonesia yang konsisten di antara negara-negara dengan kinerja terbaik dalam laporan tersebut menunjukkan bahwa tingkat adopsi cenderung berada di atas rata-rata.
Hal ini mencerminkan peningkatan infrastruktur yang baik dan keberlanjutan kapasitas internet negara di masa depan. Hal ini dinilai sangat penting dalam mendukung perekonomian digital Indonesia dan menyediakan internet cepat serta lebih aman bagi warganya.
Sejalan dengan tren global, perangkat seluler menjadi jalur akses utama penggunaan internet di Indonesia. Data untuk Indonesia tidak ada dalam laporan ini, namun laporan ini menyoroti pentingnya strategi seluler bagi bisnis dan organisasi yang beroperasi di pasar Indonesia.
Transisi global bertahap ke HTTP/3, protokol yang lebih cepat dan efisien, juga relevan untuk Indonesia. Meskipun data untuk Indonesia tidak ada dalam gambaran ini, mengingat tingkat adopsi di Indonesia kemungkinan besar sejalan dengan negara-negara berkembang, hal ini menunjukkan adanya perbaikan infrastruktur digital yang terus berlanjut.
Selain itu, Cloudflare 2024 Year in Review menampilkan transformasi digital Indonesia yang dinamis. Meningkatnya penetrasi internet di negara ini, seiring dengan kemajuan dalam perbaikan infrastruktur (seperti adopsi IPv6), memberikan Indonesia potensi pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.
Namun, mengatasi ancaman keamanan siber dan beradaptasi dengan tren global baru merupakan hal yang sangat penting bagi Indonesia untuk memanfaatkan lanskap digital yang terus berkembang.
(lom/dmi)