Jakarta, CNN Indonesia —
Nama Aryono Miranat tak lagi masuk dalam daftar pelatih PBSI Pelatnas Cipayung pada 2025. Berikut wawancara fun-eastern.com dengan Aryono Miranat.
Arjono merupakan salah satu pelatih veteran Pelatnas Cipayung yang pernah mengikuti berbagai nomor ganda, baik putra, putri, maupun campuran.
Di penghujung tahun 2024, Aryono dipastikan tidak masuk dalam daftar pelatih Pelatnas Nasional PBSI tahun 2025. Berikut wawancara fun-eastern.com dengan Aryono mengenai hal tersebut:
Anda tidak ikut seleksi pelatih Pelatnas PBSI dari awal?
Saat itu saya diminta untuk mengirimkan CV. Ya, saya tidak melamar. Saya tidak menolak. Saya tidak melamar karena saya punya rencana lain. Saya akan kembali ke Ke klu [PB Djarum Kudus], klub memberi saya kesempatan.
Kapan pertama kali Anda berpikir untuk meninggalkan kursi kepelatihan?
Ya, saya kira saya sudah lama mengikuti Pelatnas, 23 tahun. Saya kira di Pelatnas saja sudah cukup, saatnya generasi muda bangkit kembali.
Saya ingin kembali ke klub dan terus berkembang di klub.
Momen apa yang membuat Anda mengambil keputusan itu?
Setelah beberapa pertandingan terakhir, termasuk Olimpiade, melihat ke belakang, saya merasa sudah cukup.
Mungkin ini juga semacam tanggung jawab, karena kemarin ganda putra tidak mendapat medali olimpiade?
Kita bisa mengatakan ya. Tapi kompetisinya banyak, ada kompetisi terbuka, ada yang hasilnya bagus, ada juga yang kurang bagus. Dalam hal tanggung jawab, itu berarti tidak hanya berkomitmen pada Olimpiade, tapi pada semua kompetisi.
Kecuali ada perubahan dalam proses pembinaan dan sistem yang sudah berjalan seperti biasa, hal itu tetap akan menjadi bumerang.
Aku juga merasa lelah, aku sudah muak. Misalnya saja dia meminta saya untuk hadir, saya akan tetap memikirkannya dulu dan memikirkan keluarga. Keluarga seringkali ditinggalkan dalam waktu yang lama.
Sudah lama sekali, bukan?
Ya, saya bergabung pada tahun 2001. Jadi mungkin sekaranglah waktunya.
Bagaimana perjalanan Anda sebagai pelatih?
Saya pensiun sebagai pemain pada tahun 1995. Setelah itu saya mulai menjadi pelatih di PB Djarum hingga tahun 2000. Saat itu saya dijanjikan Heri Pamungkas menjadi pelatih Pelatnas Cipayung.
Saya menjadi pelatih nasional ganda putra hingga tahun 2004, setelah itu saya menjadi asisten pelatih ganda campuran hingga tahun 2007, setelah itu saya menjadi pelatih kepala ganda putri hingga tahun 2012.
Kemudian setelah Olimpiade 2012, saya menjadi asisten pelatih tim putra dan terus melatih dua pria hingga tahun ini.
Baca lanjutan cerita tersebut di halaman selanjutnya >>>