Jakarta CNN Indonesia —
Maman Abdurrahman, Menteri Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), menegaskan pemerintah tidak akan menghapus utang seluruh UMKM hanya berlaku bagi UMKM yang tidak mampu melunasi utangnya.
“Saya ingin sampaikan, penghapusan debitur ini ditujukan untuk saudara-saudara kita yang tidak mampu lagi membayar. dan masuk dalam daftar penghapusan,” ujarnya pada acara Jalin Lokal di Kota Casablanca, Jakarta, Kamis (5/12).
“Jadi tidak mungkin ada orang yang tidak ada dalam daftar tiba-tiba meminta penghapusan tagihan. Tidak ada cara untuk melakukan itu,” tambahnya.
Maman mengatakan, UMKM yang akan dihapuskan adalah yang masuk daftar hitam perbankan hingga tidak bisa lagi mendapatkan pinjaman. Oleh karena itu, pemerintah datang untuk melunasi utang tersebut.
Kebanyakan dari mereka adalah korban bencana alam.
Namun Maman belum bisa memastikan kapan utang UMKM tersebut mulai dihapuskan. Targetnya, utang UMKM tersebut rampung pada April 2025 atau 6 bulan setelah terbitnya PP47/2024 atau April 2025.
“Intinya dalam waktu enam bulan kita akan selesaikan semuanya karena banyak,” ujarnya.
Sebelumnya, Maman mengatakan sekitar 70.000 UMKM akan diperbolehkan menghapus kredit macet. Proses pencucian kredit sedang dipertimbangkan oleh bank-bank pemerintah terkait.
“Sesuai informasi saat ini yang sudah siap Hal-hal yang masih perlu dilakukan sudah diperiksa. Ada sekitar 70.000 pengusaha UMKM,” kata Maman saat ditemui wartawan usai acara Entrepreneur Boost di Universitas Trisakti Jakarta, Kamis (28/11), seperti dikutip detikfinance.
Menurut Maman, Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) perlu merampungkan ketentuan internal penghapusan utang UMKM dan terus melaporkan nama-nama pelaku usaha yang akan melakukan penghapusan utang kepada pemegang saham masing-masing bank.
Setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham Bank negara yang bersangkutan akan segera menghapus utang UMKM yang terdaftar dengan menghapuskan piutang bank tersebut.
“Sekarang untuk menghapus RUU ini. Hal ini akan kami laporkan kepada rapat umum pemegang saham seluruh bank di Himbar. Kalau sudah selesai, lanjutkan,” jelasnya.
(fby/sfr)