Jakarta, CNN Indonesia —
Menurut Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang tewas dalam gempa berkekuatan 7,4 SR yang melanda Vanuatu pada Selasa (17/12).
“KBRI Canberra yang diakui Vanuatu telah berkoordinasi dengan otoritas Vanuatu dan berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia di Vanuatu. Sejauh ini belum ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban gempa,” kata Direktur. Perlindungan WNI dan badan hukum Indonesia dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Juda Nugraha, Rabu (18/12).
Juda mengungkapkan, ada 48 WNI yang tinggal di Vanuatu. Sebagian besar dari jumlah ini bekerja sebagai anggota tim.
“KBRI Canberra menyebutkan ada 48 WNI di Vanuatu. Kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai pelaut,” lanjut Juda.
Juda mengatakan, pihaknya akan terus bekerja sama dengan KBRI Canberra untuk memantau situasi WNI di Vanuatu.
Kementerian Luar Negeri dan KBRI Canberra akan terus memantau gempa di Vanuatu, kata Juda.
Sebelumnya, Vanuatu dilanda gempa berkekuatan 7,3 skala richter pukul 12.51 waktu setempat pada Selasa (17/12).
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebutkan gempa tersebut berpusat 30 kilometer sebelah barat ibu kota Port Vila pada kedalaman 43 kilometer di bawah permukaan laut.
Sejauh ini, para pejabat Vanuatu mengatakan 14 orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka. Ia juga mengatakan Port Vila adalah yang paling parah terkena dampak gempa. (gas/rd)