Jakarta, CNN Indonesia —
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 7.114 pada Jumat (29/11) sore. Indeks saham tersebut melemah 85,89 poin atau minus 1,19 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infocomm, investor memperdagangkan Rp 13,66 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 27,66 miliar lembar saham.
Head of Customer Literacy and Education Cum Securitas Indonesia Octavians Audi memperkirakan IHSG masih berada dalam tekanan pada pekan depan. Namun pelemahannya tidak sedalam pada minggu ini. Diproyeksikan IHSG akan melaju ke support lemah di 7.220 dan resistance di 7.017.
“Kami antisipasi pelemahan IHSG pada minggu depan akan mulai tertahan dengan upaya RSI yang kembali masuk ke wilayah oversold pada kisaran 7.060-7.106,” kata Audi kepada fun-eastern.com.
Menurut dia, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ini. Pertama, pasar menantikan rilis data PMI manufaktur Indonesia.
“Jika masih dalam fase kontraksi akan memberikan tekanan pada pasar karena daya beli masih melemah,” jelasnya.
Kedua, investor mencermati rilis data inflasi, yang diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan kembali menjadi 1,6 persen secara tahunan.
“Sehingga semakin besar kekhawatiran terhadap lemahnya daya beli,” imbuhnya.
Dari luar negeri, melemahnya indeks dolar AS dan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina akan menambah ketidakpastian pasar dan mempengaruhi pergerakan IHSG di dalam negeri.
Oleh karena itu, ada kemungkinan pengalihan alokasi investasi ke safe haven, jelasnya.
Meski demikian, Audi menilai ada beberapa sektor yang tetap patut dipertimbangkan untuk dibeli, seperti saham pertambangan untuk ritel.
Untuk itu Audi merekomendasikan tindakan dengan analisa teknikal yaitu TAPG (speculative buy) dengan batasan harga pada level support 900 dan resistance 760, MAPI (commercial buy) pada level support 1.760 dan resistance 1.500 serta PTRO (breakout buy). Kisaran harga 18.600 -22.200.
Senada, Analis Teknikal MNC Securitas Harditya Wikaxana memproyeksikan IHSG akan terus melemah dalam beberapa minggu mendatang.
“Untuk minggu depan, kami memperkirakan IHSG kemungkinan akan melanjutkan koreksinya dengan zona support di 6.998 dan resistance di 7.346,” jelasnya.
Ada tiga faktor yang bisa mempengaruhi pergerakan IHSG. Pertama, rilis data inflasi Indonesia. Kedua, rilis data ketenagakerjaan dan NFP AS, dan ketiga, pergerakan harga komoditas global di tengah panasnya konflik Rusia-Ukraina.
Namun, ia melihat masih ada beberapa saham tersisa yang bisa diambil pekan depan, yakni SIDO (600-630), PANI (15.950-17.575) dan TKIM (6.500-6.800).
(PTA/PTA)