Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Penanaman Modal dan Hilirisasi/Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan kebutuhan investasi Indonesia hingga tahun 2029 sebesar Rp13,528 triliun.
Menteri Penanaman Modal dan Hilirisasi/Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, kerja sama lintas sektoral diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pihaknya optimistis hal tersebut bisa tercapai melalui sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta.
Hal itu diungkapkan Rosan saat membuka Rapat Koordinasi Penanaman Modal Nasional (Rakornas) Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (11/12) dengan tema “Percepatan Investasi Emas dan Berkelanjutan untuk Indonesia”. Rosan mengakui, mewujudkan cita-cita tersebut tidaklah mudah.
“Itu bukan tugas yang mudah, dan dalam kesempatan ini kami juga ingin mengumumkan bahwa selama Januari hingga September 2024, realisasi investasi kami telah mencapai sekitar 76,45 persen atau sekitar Rp1.261,43 triliun (dari target investasi tahun 2024).” Kontribusi dari luar Pulau Jawa mencapai 50,34 persen,” jelas Rosan.
Rakornas yang berlangsung selama dua hari ini diawali dengan Majelis Kebijakan Penanaman Modal Pusat dan Daerah (RKKIPD). Pertemuan tersebut dihadiri lebih dari 1.000 peserta, para Kepala Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kepala Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kepala Dinas Perdagangan Bebas, dan Kepala Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota. Penanaman Modal Perkotaan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Badan Pengusahaan Pelabuhan Bebas (KPBPB).
RKKIPD fokus secara khusus pada perumusan strategi percepatan penurunan investasi strategis berkelanjutan berbasis bahan baku daerah.
Rosan juga mengapresiasi peningkatan kinerja investasi khususnya di sektor hilir dan investasi berkelanjutan, berkat kontribusi positif DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota, Administrator KEK dan Korps Pengusaha KPBPB se-Indonesia.
Sementara itu, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM yakin akan terus bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah untuk melaksanakan Peta Jalan Investasi Strategis Hilir, termasuk identifikasi bahan baku daerah, nilai tambah terbaik, dan rencana aksi untuk peningkatannya. . memperkuat kepercayaan investor, keamanan hukum dan menyatukan peraturan pusat dan otonom.
Diselenggarakannya Rakornas ini juga dipandang sebagai momentum memperkuat sinergi nasional. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2029, dan investasi tumbuh rata-rata 16,75 persen setiap tahunnya.
Sementara untuk keluar dari jebakan berpendapatan menengah, pemerintah memperkuat peran Kementerian Investasi melalui Peraturan Presiden (Perpres) Tahun 2024 Nomor 184 tentang Kementerian Investasi dan Hilirisasi.
Melalui mandat baru yang mencakup hilirisasi, Kementerian Investasi diharapkan mampu mengoordinasikan hilirisasi investasi strategis untuk mempercepat transformasi ekonomi, dan juga meningkatkan daya saing di pasar global. Rosan menjelaskan hilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai tambah, tetapi juga membangun daya saing dan kemandirian perekonomian nasional.
Dalam pertemuan tersebut, Rosan juga menyampaikan beberapa isu strategis, antara lain percepatan penyelarasan fungsi dan hilirisasi fungsi di daerah, penyesuaian (transendensi) jabatan fungsional pengelolaan investasi di pusat dan daerah, serta implementasi positifnya. – Mekanisme fiktif dalam izin usaha berbasis risiko.
Dukungan hilir yang dilakukan BKPM mencakup penyusunan dokumen Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis sebagai panduan komprehensif untuk mempercepat transformasi struktural Indonesia dari eksportir bahan mentah menjadi pemain utama dalam rantai pasok global.
Dokumen ini mencakup 28 produk strategis dari delapan sektor utama, yaitu mineral, batu bara, minyak bumi, gas alam, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan. Peta jalan tersebut bertujuan untuk menarik investasi sebesar 618 miliar dolar pada tahun 2040, meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 235,9 miliar dolar, menciptakan lebih dari 3 juta lapangan kerja baru, dan meningkatkan nilai ekspor hingga 857,9 miliar dolar.
Pada saat yang sama, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto juga menekankan hilirisasi berkelanjutan untuk menjamin kemandirian ekonomi di tengah tantangan global. Airlangga optimis target pertumbuhan 8 persen dapat tercapai melalui optimalisasi investasi infrastruktur yang dapat meningkatkan produktivitas.
Airlangga mengingatkan, sektor manufaktur yang menyumbang hampir 20 persen terhadap PDB juga harus didorong untuk meningkatkan nilai tambah. “Kita tidak ingin ketergantungan pada bahan mentah atau bahan mentah. Masyarakat akan terganggu. Hilirisasi harus terus dilakukan dengan memperdalam struktur di industri, khususnya di sektor manufaktur,” kata Airlangga. (nyata/rir)