Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman memastikan tidak ada program transmigrasi di Pulau Papua untuk memasok tenaga kerja yang bekerja pada program pangan di Merauke, Papua Selatan.
Iftiah menjelaskan, kebutuhan tenaga kerja di Merauke akan dipenuhi dengan mengerahkan tenaga kerja yang tersedia di Pulau Papua.
“Kami sampaikan bahwa dari pihak kami Kementerian Transmigrasi akan mendukung food farm dengan menggunakan transmigrasi lokal,” kata Iftitah di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (11/5).
Iftitah pun menegaskan, dirinya tidak akan membantah pernyataan yang dilontarkannya.
Namun, dia mengaku belum bisa memastikan apakah kementerian lain akan mengambil kebijakan migrasi serupa.
“Aman dari Kementerian Transmigrasi (penduduk setempat akan bekerja di pertanian dengan membawa makanan). Karena yang dimaksud dengan transmigrasi lokal adalah tidak mendatangkan orang dari luar ke wilayah Papua,” ujarnya.
Dari pihak kami, dari kementerian lain, minta kementerian lain,” lanjutnya.
Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Iftitah juga menegaskan peraturan daerah yang berlaku saat ini tidak memungkinkan dilaksanakannya program transmigrasi dari luar Pulau Papua ke Pulau Papua.
Iftitah juga mengklaim program transmigrasi dari luar Papua ke Pulau Papua belum dilaksanakan sejak tahun 2004.
“Saat ini kepala keluarga transmigran sudah tidak bisa lagi ditempatkan di luar Papua, di Papua,” kata Iftitah dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (11/5).
Dilansir dari Antara, Iftitah sebelumnya mengaku Presiden Prabowo Subjanto telah memerintahkan program transmigrasi dilaksanakan di wilayah timur Indonesia, khususnya di Papua.
Ia berpendapat, program tersebut untuk mencapai pemerataan pembangunan dan kesejahteraan.
“Agar Papua benar-benar menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam rangka kesatuan bangsa, dalam konteks yang lebih luas,” kata Iftitah, Senin (21/10).
Sebelumnya, menurut sejumlah pemberitaan media, ada perlawanan dari mahasiswa di Kota Jayapura, Papua, yang menolak program transmigrasi.
(mab/agustus)