Jakarta, CNN Indonesia —
Terpidana mati pengedar narkoba Mary Jane Veloso dari Lapas Wanita (LPP) Kelas II A Jakarta di Pondok Bambu menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten hingga ke negara asalnya, Filipina.
Mary Jane keluar dari Lapas Pondok Bambu pada Selasa (17/12) malam pukul 19.17 WIB.
Wanita yang sebelumnya ditahan di Lapas Yogyakarta itu terlihat mengenakan kemeja hitam saat mengendarai mobil van berwarna hitam.
Sebelum masuk ke dalam mobil menuju Bandara Soetta, Mary Jane mengucapkan beberapa kalimat kepada media menggunakan bahasa Indonesia.
“Terima kasih Indonesia, saya cinta Indonesia,” kata perempuan yang tidak dieksekusi pada tahun 2015 itu.
Sesampainya di Bandara Soetta, terpidana mati Mary Jane saat acara serah terima narapidana yang dipimpin oleh Pj Wakil Sekretaris Imigrasi dan Koordinasi Pemasyarakatan Kementerian Hukum, Hak Asasi Manusia, Migrasi dan Koordinasi I Newman Gede Surya Mataram akan berpartisipasi. Perwakilan Kedutaan Besar Filipina pada pukul 21:00 WIB.
Mary Jane selanjutnya akan kembali ke Filipina dengan penerbangan Cebu Pacific Airlines 5J760 pada Rabu (18/12) pukul 00:05 WIB.
Pemerintah Filipina dan Indonesia sepakat untuk mentransfer Mary Jane dengan menandatangani perjanjian pelaksanaan. Pemerintah Filipina menerima semua syarat yang diajukan Indonesia, yang memungkinkan Mary Chain dibawa kembali ke tanah airnya.
Menteri Koordinator Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Immipas Yusril Ihza Mahendra dan Wakil Menteri Kehakiman Filipina Raul Vasquez menandatangani perjanjian pelaksanaan pemindahan Mary Jane pada Jumat, 6 Desember 2024 di Jakarta.
Mary Jane Veloso adalah terpidana penjahat yang ditangkap pada bulan April 2010 di Bandara Adisutjipto Yogyakarta setelah menyelundupkan 2,6 kilogram heroin. Mary Jane Sleman dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri AS pada Oktober 2010.
(Antara/anak)