Jakarta, CNN Indonesia –
Instalasi seni berbentuk pisang yang ditempel di dinding terjual US$6,2 juta atau Rp98 pada pekan lalu.
Sotheby’s, AS, menjual instalasi ini atas nama seorang kolektor anonim. Bisnis ini dimulai dengan US$800.000.
Dalam lima menit, tujuh pelanggan menaikkan harga lebih dari 5 juta dollar AS atau sekitar Rp 79.
Instalasi bertajuk “Komedian” adalah karya seniman Italia Maurizio Cattelan, yang dibeli oleh pendiri platform cryptocurrency Tiongkok, Justin Sun, seharga $6.2 juta, atau $89 miliar.
Celalan mengatakan seni ini menunjukkan kebodohan dunia seni dalam hal uang dan pelanggan.
“Dengan cara ini, karya tersebut menjadi refleksi diri: semakin tinggi harganya, semakin memperkuat kesan pertama,” ujarnya kepada New York Times, Rabu (27/11).
Pisang kerja bukanlah buah yang istimewa dan tidak ada yang istimewa. Cattelan membelinya dari juru lelang Bangladesh Shah Alam di luar Sotheby’s di New York.
Alam mengetahui pisang yang dijual bernilai jutaan rupee dari seorang reporter New York Times.
Di toko tempatnya bekerja, sebuah pisang dijual seharga 35 sen, atau satu dolar seharga empat sen.
“Saya miskin,” katanya dengan suara gemetar. Dia terlihat seperti sedang menangis.
Alam menambahkan: “Saya belum pernah punya uang sebanyak itu, saya belum pernah melihat uang sebanyak itu.”
Alam pindah ke Amerika Serikat pada tahun 2007 untuk berada dekat dengan salah satu anaknya. Ia tinggal di basement di Bronx dengan harga sewa US$500 per bulan atau sekitar Rp7,9.
Di toko buah, dia hanya dibayar 12 dollar AS atau sekitar Rp 190 per jam. Jika diakumulasikan dalam seminggu, Alam mendapat penghasilan US$576 atau sekitar Rp1.000.000.
Bagi Alam, membeli instalasi seni berbentuk pisang di tokonya tidak ada gunanya.
“Orang yang membelinya, orang macam apa mereka? Mereka tidak tahu apa itu pisang?” katanya kepada reporter New York Times.
Pembeli instalasi seni ini, Justin, senang memilikinya. Dia pun setuju untuk memakan pisang tersebut.
“Ini bukan hanya sebuah karya seni, ini mewakili fenomena budaya yang menyatukan dunia seni, meme, dan komunitas cryptocurrency,” katanya, menurut The Independent.
Ia yakin proyek ini akan merangsang lebih banyak diskusi di masa depan dan menjadi bagian dari sejarah.
“Saya merasa terhormat menjadi pemilik pisang yang bangga,” kata Justin.
Selain itu, sebagai ucapan terima kasih kepada penjual buah, Justin akan membeli 100.000 buah pisang dari toko Alam.
Ia menambahkan, pisang ini akan dibagikan secara gratis ke seluruh dunia.
“Kontribusi kreatif terhadap karya seni yang luar biasa ini sangat penting, karena mengungkapkan kemungkinan dan manfaat yang tidak terbatas dalam kehidupan sehari-hari,” kata Justin.
Justin berharap suatu hari bisa mengunjungi stan Alam dan mengungkapkan rasa terima kasihnya secara langsung
Pencipta “Komedian” Catelan terinspirasi setelah mendengar tanggapan Alam. Namun, dia tidak melakukan apa pun atau membagi keuntungan dari penjualan karyanya.
“Reaksi penjual pisang menyentuh hati saya, menggarisbawahi bagaimana seni dapat berkembang secara tak terduga dan mendalam,” kata Catelan dari New York Post.
Ia menegaskan, seni tentu saja tidak menyelesaikan masalah.
“Jika itu akan menyelesaikan suatu masalah, itu akan bersifat politis,” tambah sang artis. (isa/bac)