Jakarta, CNN Indonesia —
Kamis lalu, kubu calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mendepak KPU DKI Jakarta dan KPU Jakarta Timur ke partai DKPP bernama Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang dituding memberi tahu dirinya. Tidak kompeten dalam menyelenggarakan Pilkada 2024.
“Kami sudah lapor ke Presiden dan anggota [KPU] DKI Jakarta, kemudian ke Presiden dan anggota KPUD Jakarta Timur. Kami menilai hal itu melanggar aturan profesionalisme dalam penyelenggaraan pemilu,” Tim Hukum RIDO, Muslim Jaya Butar. kata Butar. Kantor DKPP, Jakarta, Kamis (5/12).
Muslim mengatakan, KPU belum berpengalaman menyebarkan formulir C6 sebagai undangan memilih pada hari pemungutan suara 27 November 2024.
Padahal, menurutnya, KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu harusnya bisa menjamin pelayanan yang baik kepada seluruh pemilih.
“Nah, pelayanannya bagaimana, kemungkinan besar ada hubungannya dengan masih banyaknya pengumuman C6 yang tidak tersebar luas di masyarakat,” ujarnya.
Muslim lantas menyoroti rendahnya partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024, dengan menuding hal itu terkait dengan pembagian formulir C6 yang dinilai bermasalah.
“Contoh survei yang kami lakukan, khususnya di Jakarta Timur, rata-rata dari banyak kabupaten, angka partisipasinya hanya 30 persen, yang tidak menggunakan hak pilihnya 300-400 orang,” ujarnya.
Kemarin, kubu RIDO juga mendatangi kantor Bawaslu DKI untuk menanyakan pengusutan pelanggaran di Pilkada Jakarta 2024.
Sebelumnya, Sekretaris Organisasi Pemenangan Pemilu RIDO, Basri Bako, menuding KPU DKI Jakarta menunjukkan perilaku tidak etis. Salah satunya terkait pembagian formulir C6 kepada pemilih bermasalah.
Diakuinya, hal itu mengurangi jumlah pemilih.
Kubu RIDO juga meminta KPU kembali menggelar pemilu di daerah yang sebagian besar warganya belum menerima formulir C6 sebagai undangan memilih.
Penghitungan suara Pilkada Jakarta 2024 kini tengah berlangsung di KPU. Rido tertinggal dari lawannya Pramono Anung-Rano Karno ‘Si Doel’.
Pramono-Doel tercatat menjadi pemenang di lima dari enam wilayah di Jakarta. Mereka menonjol di Kepulauan Seribu, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. (MNF/ISN)