Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Prabowo Subianto meminta agar data penerima bantuan kemanusiaan (banso) dikaji ulang dan dijadikan satu database. Arahan tersebut ia sampaikan dalam beberapa pertemuan hari ini, Selasa (26/11).
Menteri Sosial Saifullah Yusuf bernama Gus Ipul mengatakan pihaknya sudah mulai menyempurnakan informasi tersebut. Dia memperkirakan data yang sama akan muncul bulan depan.
“Jangan harap Desember ini berakhir, paling tidak. Jadi, tahun depan kita punya data yang sama, data akurat, data akurat,” kata Ipul saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/7). /11).
Ipul mengatakan, seluruh lembaga yang bertanggung jawab atas data bantuan kemanusiaan telah mengirimkannya ke Badan Pusat Statistik (BPS). BPS akan melakukan sinkronisasi data tersebut ke dalam suatu kelompok data.
Setelah itu, data yang sama akan dibagikan ke seluruh lembaga dan layanan. Segala kebijakan terkait bantuan kemanusiaan akan mengacu pada data ini.
“Ini data untuk semua orang, untuk semua kebutuhan, jadi semua informasinya sama, termasuk daerah,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto merilis kumpulan informasi pribadi.
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengatakan, informasi dari berbagai rumah tangga/lembaga (K/L) telah dikirim ke Badan Pusat Statistik (BPS) pada November 2024.
Data yang sama akan digunakan untuk 154 program pengentasan kemiskinan.
(dhf/wis)