Jakarta, CNN Indonesia –
Ketika jumlah penumpang penerbangan meningkat menjelang libur Natal dan Tahun Baru, perilaku tidak biasa kerap terlihat.
Salah satunya, seorang wanita memutuskan untuk membawa 82 kembang api ke dalam pesawat. Peristiwa itu terjadi di Bandara Internasional Los Angeles (LAX) Amerika Serikat (AS).
Seorang agen Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) menemukan lusinan kembang api dan replika senjata yang dibawa seorang wanita di tasnya.
Tas wanita tersebut diperiksa di Terminal 4 Bandara Internasional Los Angeles (LAX) pada 15 Desember ketika seorang pegawai bandara melihat sesuatu yang mencurigakan pada mesin X-ray.
Tas tersebut berisi 82 kembang api, tiga pisau, dua replika senjata, dan semprotan merica.
“Jumlah barang terlarang yang ditemukan dalam tas jinjing sangat signifikan,” kata Direktur Keamanan Federal TSA LAX Jason Pantages dalam sebuah pernyataan kepada CNN.
“Biarlah kejadian ini menjadi pengingat bagi seluruh pemudik untuk mengecek ulang isi tasnya sebelum tiba di bandara,” ujarnya.
Menurut TSA, wanita tersebut membawa kembang api konsumen, yang daya ledaknya lebih rendah dibandingkan kembang api yang digunakan dalam pertunjukan profesional.
Namun bahan peledak seperti kembang api tidak boleh dijatuhkan, diperiksa, atau dimasukkan ke dalam bagasi terdaftar. Pisau, senjata api, dan sedikit semprotan merica dapat diperiksa pada penerbangan domestik.
Seorang penumpang wanita dalam penerbangan ke Philadelphia diwawancarai oleh polisi sementara pasukan penjinak bom LAX menyita kembang api.
Penumpang yang membawa bahan peledak bukanlah satu-satunya penumpang yang mencoba menyelundupkannya keluar dari LAX dalam beberapa minggu terakhir.
Saat Thanksgiving, seorang pria California dilaporkan mencoba memeriksa dua koper yang ditutupi kain seberat 70 kilogram.
Seorang pria yang memesan penerbangan United ke Sydney ditangkap di LAX setelah petugas bea cukai menggeledah tasnya dan menemukan “keanehan” di dalam kopernya. (jalan)