Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurthy Yudhoyono (AHY) mengatakan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tidak akan 100 persen berada di bawah Alat Pemerintahan Sipil (ASN).
Pada dasarnya, mantan Menteri Koordinator Kelautan dan Perikanan Luhut Binsar Panjaitan resmi menjadi AHY. Kementerian Koordinator Marves tidak masuk dalam daftar 48 kementerian yang diusulkan Presiden Prabowo Subianto, namun resmi absen dari Kabinet Merah Putih.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Vidyantini menegaskan Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan sudah memutuskan di mana ASN akan ditempatkan. Dia menjelaskan, nasib mantan anak buah Luhuti itu sesuai dengan tindakan dan aktivitasnya saat ini.
“Disesuaikan dengan kerja. Ada yang ke pangan, di situ (fungsi dan kegiatan Kemenko Marves) ikut pangan. Kemenko) kita kaji dari awal apa saja yang dialihkan.
“Iya iya (Kementerian Koordinator Kelautan dan Perikanan tidak akan sepenuhnya dialihkan ke kementerian)…iya mungkin dipimpin oleh Erlanga Hartarto,” tegas Rini.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara (SCA), Haryomo Diwi Putranto mengatakan, ada 229.901 menteri ASN yang akan dimutasi di kabinet baru Merah Putih. Jumlah tersebut meliputi 209.901 pegawai negeri sipil (PNS) dan 20.000 pegawai negeri sipil berdasarkan kontrak kerja (PPPK).
Secara khusus, jumlah pegawai di Kementerian Koordinator Pembangunan Kelautan dan Perikanan mencapai 453 orang. Mereka semua adalah pegawai pemerintah.
“Jadi mereka (ASN Kemenko Marves) akan bertindak sesuai fungsi kelembagaan yang baru. Oleh karena itu, mengikuti apa yang dilakukan sekarang, sesuai dengan fungsi organisasi yang dilakukan (ASN),” Rini membenarkan ucapannya. .
“BKN sudah hapus, jumlah pegawai di instansi terdampak sudah kita punya, semuanya sudah kita miliki. Jadi pemindahannya pasti berdasarkan rekomendasi dari instansi (ASN) tempatnya berada,” ujarnya. . ditambahkan.
Meski belum ada keterangan resmi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini dan Plt Kepala BKN Haryomo mengatakan para ASN terdampak telah bertindak sesuai tugas dan tanggung jawabnya. Rini menegaskan, dirinya sudah memberitahu sekretaris seluruh kementerian untuk memulai gerakan koordinasi mutasi ASN.
Namun, selama layanan tetap berjalan, para ASN terdampak diperkirakan tidak akan tetap bekerja di kantor lamanya. Menurut Rini, pembagian jabatan, khususnya pada kementerian baru, bukan merupakan kompetensi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Setidaknya dia (ASN) tidak bergerak tiba-tiba (pindah ke dinas baru). SKnya masih SK lama, SK organisasi presiden belum keluar. Jadi kita sangat berharap presiden (Prabowo Subianto) mau. segera tandatangani SK Organisasi Presiden agar pergerakannya cepat,” ujarnya.
(skt/sfr)