Jakarta, CNN Indonesia —
Para arkeolog telah menemukan kolam tempat Yesus Kristus konon menyembuhkan orang buta. Tempat itu bahkan telah dibuka untuk kunjungan umum.
Lokasi cerita ini dalam Alkitab disebut Danau Siloam. Pada tahun 2023, para arkeolog membuat kemajuan besar dalam penggalian situs tersebut, menemukan delapan anak tangga menuju ke Kolam Siloam, yang belum pernah terlihat selama 2.000 tahun, atau ketika Yesus hidup di bumi.
“Penggalian yang sedang berlangsung di Kota Daud – situs bersejarah Yerusalem menurut Alkitab – khususnya Danau Siloam dan Jalur Ziarah, memberikan salah satu konfirmasi terbesar atas warisan tersebut dan ribuan tahun Yahudi dan Kristen. Yerusalem,” kata Ze’ev Orenstein, Direktur Urusan Internasional – City of David Foundation, seperti dikutip New York Post.
“Bukan hanya soal iman, tapi kenyataan,” imbuhnya.
City of David Foundation adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 1986, didedikasikan untuk pelestarian dan pengembangan Kota Daud dan sekitarnya, dan berkomitmen untuk menghubungkan orang-orang dari semua agama dan latar belakang ke Yerusalem kuno.
Danau Siloam konon pertama kali dibangun sekitar 2.700 tahun yang lalu sebagai bagian dari sistem perairan Yerusalem pada abad ke-8 SM.
Menurut Israel Antiquities Authority, Israel National Parks Authority, dan City of David Foundation, pembangunannya dilakukan pada masa pemerintahan Raja Hizkia, seperti dikutip Alkitab dalam Kitab Raja-Raja II, 20:20.
Diperkirakan, Kolam Siloam telah melalui beberapa tahap pengembangan dan mencapai luas 1,25 hektar. Menurut sebuah ayat dari Injil Yohanes, Yesus memulihkan penglihatan seorang pria yang terlahir buta di kolam Siloam.
Sebagian kecil dari kolam yang telah digali telah dapat diakses oleh umum selama bertahun-tahun. Sebagian besar bagian cekungan lainnya terus digali dan dibuka secara bertahap atau akan dibuka setelah seluruh area telah digali.
“Di Danau Siloam, kami menemukan bukti-bukti sejarah yang tersimpan bagi kami yang terungkap pada saat yang tepat,” kata Pdt. Johnnie Moore, presiden Kongres Pemimpin Kristen, melaporkan Jerusalem Post.
“Secara teologis, hal ini meneguhkan Kitab Suci; dalam geografi, ditegaskan oleh Kitab Suci,” lanjutnya. (lom/dmi)