Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol akhirnya angkat bicara soal drama darurat militer yang terjadi pekan lalu. Dia meminta maaf atas kekacauan yang dia sebabkan.
Ini adalah pertama kalinya Presiden Yoon muncul dan berbicara di depan umum sejak deklarasi darurat militer. Pidato ini juga dilakukan sebelum pemungutan suara mengenai mosi pemakzulan Presiden Yoon.
Diakui Yoon, pemberlakuan darurat militer bermula dari urgensinya sebagai presiden.
Namun dalam prosesnya, saya menimbulkan kegelisahan dan kekhawatiran di masyarakat. Saya dengan tulus meminta maaf kepada warga yang sangat khawatir, kata Yoon, Sabtu (12/7), seperti dilansir AFP.
Namun dalam pidatonya, Yoon tidak menawarkan pengunduran dirinya sebagai presiden Korea Selatan. Dia akan mempercayakan semua keputusan kepada partainya sendiri.
“Saya serahkan kepada partai kami untuk menstabilkan situasi politik di masa depan, termasuk selama masa jabatan saya,” tambah Yoon.
Dalam kesempatan yang sama, Yoon juga menegaskan tidak akan memberlakukan darurat militer untuk kedua kalinya.
“Ada rumor bahwa darurat militer akan diberlakukan lagi. Mari kita perjelas, tidak akan pernah ada darurat militer kedua,” kata Yoon.
Yoon mengumumkan deklarasi darurat militer pada Selasa (03/12) lalu. Penyebabnya adalah ancaman dari Korea Utara dan kekuatan anti-negara.
Penetapan ini menimbulkan kepanikan di masyarakat. Jika dicermati, pengumuman ini dibuat karena situasi politik yang tegang antara Yoon dan pihak oposisi.
Keputusan Yoon dinilai sebagai tindakan pemberontakan oleh banyak pihak. Warga bersatu menuntut Yoon dimakzulkan dan diselidiki.
Polisi sendiri membuka penyelidikan terhadap Yoon atas dugaan pemberontakan pada Kamis (05/12).
Parlemen Korea Selatan berencana melakukan pemungutan suara mengenai mosi pemakzulan Yoon pada Sabtu malam (12 Juli). Mosi ini diajukan oleh Partai Demokrat bersama lima partai oposisi lainnya, serta seorang anggota parlemen independen.
Jika mosi pemakzulan disahkan oleh Parlemen, kewenangan Yoon akan ditangguhkan. Perdana Menteri Han Duck Soo akan mengemban tugas kepresidenan. (ashar/ashar)