Jakarta, CNN Indonesia —
PT Chery Sales Indonesia merespons rencana stimulus pemerintah terhadap kendaraan hybrid khusus produksi lokal. Chery mengaku akan mengembangkan mobil hybrid untuk tahun depan sebagai bagian dari rencananya untuk memberikan insentif tersebut.
Sebelumnya pemerintah mengumumkan Insentif Pajak Barang Mewah (PPnBM DTP) sebesar 3% untuk mobil hybrid akan diterapkan mulai tahun depan.
Brand Head PT Chery Sales Indonesia Rifkie Setiawan menilai pemberian insentif 3 persen sudah cukup untuk tetap menjual produk dengan harga terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
“Iya sebetulnya kami sendiri Chery, dari awal kami selalu melakukan riset pasar. Kami lebih berhati-hati dalam menentukan harga. Karena kami juga tidak ingin terlalu lama terjebak dalam persaingan harga. Pada (22 /12) saat kita bertemu di Jakarta.
“Bisa diterima masyarakat. Selain itu, kami yakin subsidi 3 persen sudah cukup bagi kami untuk bisa menghasilkan produk dengan harga yang sangat wajar bagi masyarakat Indonesia,” lanjutnya.
Rifkie mengatakan pengaturan ini memberikan peluang bagi Chery untuk mendukung jajarannya dengan meluncurkan produk dari lini hybrid dan PHEV tahun depan.
“Jadi kita punya peluang di industri otomotif, khususnya Chery, untuk mendapatkan insentif itu tahun depan. Dan di tahun 2025 ini, kita sangat mengapresiasi pemerintah terhadap PHEV. Jadi, PHEV sudah ada regulasinya dan kita akan dukung. “Baik produk hybrid maupun PHEV tahun depan,” imbuhnya.
Disinggung soal bocoran produknya, Rifkie mengatakan Chery akan meluncurkan 4-5 produk, termasuk seri TIGGO, dan masih fokus di segmen SUV.
“Di tahun 2025 ini kita akan banyak sekali peluncuran produknya. Kurang lebih kita akan memperkenalkan beberapa powertrain yakni hybrid dan PHEV. Ini varian dari seri TIGGO. Kemungkinan kita akan kedatangan 4-5 produk baru. Kita masih pada SUV 5 dan 7 tempat duduk,” tutupnya.
Namun, dia belum bisa memastikan apakah model mobil baru tersebut hanya facelift atau benar-benar baru (all new). (rak/dmi)