Jakarta, CNN Indonesia –
Geely Holding Group telah menegaskan komitmennya untuk berinvestasi dalam produksi kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Hal itu disampaikan usai kunjungan Menteri Investasi dan Hilirisasi RI/Presiden BKPM Rosan Perkasa Roeslani ke China pada Rabu (18 Desember).
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk mempercepat pendaratan dan mendorong investasi di sektor kendaraan listrik dan industri strategis lainnya, kata Yusuf Anshori, Brand Director Geely Indonesia, dalam keterangannya, Senin (23/12).
Dalam pertemuan tersebut, Rosan, sapaan akrab Yusuf, menekankan pentingnya kerja sama strategis, termasuk dengan Geely Holding Group, untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Yusuf menjelaskan Geely Holding Group juga mengumumkan rencana pengembangan dan investasi terintegrasi di Indonesia, termasuk upaya mendukung pertumbuhan sektor kendaraan listrik di Tanah Air.
Yusuf tidak merinci rencana investasi Geely terkait ekosistem EV di Indonesia. Ia hanya mengatakan Geely melakukan penelitian dan pengembangan (R&D) independen terhadap kendaraan listrik di Indonesia.
“Geely Holding Group berkomitmen terhadap penelitian dan pengembangan (R&D) independen dan talenta global untuk terus memperkenalkan teknologi inovatif dan mempercepat pengembangan kendaraan listrik di Indonesia untuk mendukung agenda keberlanjutan nasional,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rosan juga sempat bertemu dengan delapan perusahaan saat berkunjung ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Dalam pertemuan yang digelar di Hangzhou, Quzhou, dan Beijing pada 8-20 Desember 2024 itu, Rosan mengaku berhasil mencatatkan total komitmen investasi sebesar $7,46 miliar atau sekitar Rp 120 triliun.
Pertemuan tersebut salah satunya dilakukan di fasilitas produksi Geely Auto Group untuk membahas potensi investasi dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia.
Geely merupakan salah satu produsen mobil terkemuka dunia dan pemegang saham beberapa merek mobil ternama Eropa, antara lain Volvo, Daimler, dan Lotus.
(kaleng/mikrofon)