Jakarta, CNN Indonesia –
Bank Mega Syariah bersiap menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.
Head of Risk Management Bank Mega Syariah Rundi Dhema Perkasa mengatakan, pihaknya akan terus memantau secara aktif kondisi pasar dan perekonomian serta menyesuaikan strategi bisnis dengan tren perkembangan, terutama dalam menghadapi kemungkinan penurunan permintaan pendanaan di beberapa segmen.
Menurut dia, Bank Mega Syariah telah mempersiapkan diversifikasi portofolio pembiayaan yang lebih luas, termasuk memperkuat segmen yang berisiko rendah dan potensi pertumbuhan berkelanjutan.
“Bank Mega Syariah telah menerapkan manajemen risiko yang komprehensif dan proaktif. Melalui Risk Acceptance Criteria (RAC), kami memastikan pendanaan diberikan dengan sangat selektif berdasarkan prinsip kehati-hatian,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/12).
Lebih lanjut beliau mencatat bahwa 5C (nature, capacity, capital, safety dan condition) diterapkan secara konsisten dalam mengevaluasi peluang pendanaan Bank Mega Syariah.
“Dengan begitu Anda bisa mengurangi risiko kebangkrutan,” jelas Rundi.
Dalam menghadapi tantangan perekonomian yang semakin dinamis, Bank Mega Syariah berupaya untuk menjaga rasio NPF di bawah risk appetite dan mendukung pertumbuhan pendanaan berkualitas tinggi melalui pengurangan risiko yang konsisten dan pengelolaan portofolio yang hati-hati.
Di tengah berbagai tantangan eksternal, Mega Syariah juga fokus mengembangkan layanan dan produk yang inovatif. Strategi ini bertujuan untuk menjangkau segmen pasar yang luas, khususnya sektor konsumen yang mengalami pertumbuhan signifikan.
Hingga September 2024, nilai pembiayaan konsumen sebesar Rp382,5 miliar, meningkat 24,07% dibandingkan September 2023 (tahun 2023).
Apalagi pertumbuhannya sangat bagus yaitu 686%. (y/y) juga menulis segmen kartu keuangan yaitu Kartu Syariah. Secara keseluruhan total pendanaan Bank Mega Syariah per September 2024 sebesar Rp7,2 triliun.
Bank Mega Syariah juga berhasil menjaga kualitas pendanaannya dengan total rasio non-performing fund (NPF) sebesar 0,91% pada September 2024, turun dibandingkan 0,95% pada September 2023.
“Dengan penekanan pada inovasi, manajemen risiko yang ketat, dan pengembangan portofolio yang sehat, Bank Mega Syariah optimis strategi yang diterapkan akan memperkuat ketahanan bank terhadap tantangan perekonomian di tahun 2025.” – pungkas Rundi.
(Senin/Agustus)