Jakarta, CNN Indonesia —
Ilmuwan Rusia menemukan tubuh bayi mamut utuh yang berusia sekitar 50.000 tahun di wilayah Yakutia di Siberia, Rusia. Periksa tampilannya.
Bayi mamut itu diberi nama Yana, diambil dari nama sungai tempat ia ditemukan. Penemuan ini dianggap sebagai salah satu penemuan terbaik dalam sejarah.
Yana adalah mamut betina yang terawat baik dan merupakan satu dari hanya tujuh bangkai mamut yang ditemukan.
Jenazah Yana ditemukan di dekat Stasiun Penelitian Batagaika. Sisa-sisa hewan prasejarah lainnya seperti kuda, bison dan lemens ditemukan di situs ini.
Sebelum Yana, hanya enam bangkai mamut utuh yang ditemukan di dunia, lima di antaranya di Rusia dan satu di Kanada.
Bangkai mamut ini memiliki berat 180 kg, tinggi 120 cm, dan panjang 200 cm. Diyakini bahwa Yana meninggal pada usia satu tahun atau lebih.
“Kami semua terkejut dengan tingkat pelestarian mamut yang luar biasa,” kata Rektor Universitas Federal Timur Laut Anatoly Nikolayev, seperti dilansir The Guardian, Senin (23/12).
Badan ini pertama kali dipamerkan di Universitas Federal Timur Laut.
Berperan sebagai freezer raksasa, wilayah Yakutia berperan penting dalam melestarikan sisa-sisa hewan purba ini. Menurut Reuters, makhluk yang tampak seperti gajah kecil berbelalai ini ditemukan di kawah Batagaika, cekungan besar lainnya. Kedalaman lebih dari 80 meter yang meluas akibat perubahan iklim.
Maxim Cherpasov, kepala Laboratorium Museum Mammoth Lazarev di kota Yakutsk, mengatakan mamut tersebut mungkin berusia lebih dari satu tahun ketika mati.
Namun, peneliti akan melakukan tes lebih lanjut untuk memastikannya lebih tepat. Fakta bahwa kepala dan badannya masih utuh adalah hal yang tidak biasa.
“Biasanya bagian yang meleleh terlebih dahulu, terutama batangnya, sering dimakan predator atau burung modern. Di sini misalnya, meski kaki depannya dimakan, namun kepalanya tetap terjaga dengan baik,” kata Cherpasov.
Ini adalah yang terbaru dari serangkaian penemuan spektakuler lapisan es Rusia. Bulan lalu, para peneliti di wilayah timur laut yang sama – dikenal sebagai Sakha atau Yakutia – menemukan sisa-sisa kucing bertaring tajam berusia 32.000 tahun, sementara awal tahun ini mereka menemukan sisa-sisa serigala berusia 44.000 tahun. (wnu/dmi)