Jakarta, CNN Indonesia –
Akhir pekan lalu, Otoritas Palestina (PA) mengirim pasukan keamanan ke kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel untuk melawan milisi di daerah tersebut.
Otoritas Palestina juga telah mengerahkan kendaraan lapis baja di Jalur Gaza dalam bentrokan dengan Brigade Jenin, sebuah kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Jihad Islam. Beberapa media memberitakan bahwa konflik tersebut menyerupai perang saudara.
“(Pengerahan ini) akan mengakhiri pemberontakan dan kekacauan,” kata juru bicara Pasukan Keamanan Negara Bagian Pennsylvania Brigadir Jenderal Anwar Rajab, seperti dilansir The New York Times, Sabtu (14/12).
Perdana Menteri Palestina Mohamed Mustafa juga mengatakan pasukan keamanan perlu dikirim untuk menegakkan ketertiban.
PA yang didominasi partai Fatah mengendalikan pemerintahan Tepi Barat.
“Kami tidak akan membiarkan tanah air kami dihancurkan dan dibungkam,” kata Mustafa.
Dalam operasi pekan lalu, pasukan PA membunuh Yazeed Jayasa, pemimpin Brigade Jenin.
“Serangan terhadap kelompok perlawanan oleh otoritas Jenin sepenuhnya konsisten dengan agresivitas dan kriminalitas pendudukan (Israel),” kata pernyataan Jihad Islam yang dikutip Middle East Eye.
Situasi di Tepi Barat terus memburuk setelah Israel memulai invasi ke Jalur Gaza pada Oktober 2023. Sejak itu, pasukan Zionis telah menghancurkan setiap sudut Gaza dan memperluas pendudukan mereka di Tepi Barat.
Selain di Gaza, perlawanan dari kelompok milisi di Tepi Barat juga semakin meningkat. Beberapa dari mereka dikatakan memiliki hubungan dengan Hamas dan Jihad Islam. Beberapa bergabung dengan kelompok yang menentang Israel dan PA.
Dalam beberapa tahun terakhir, kendali Otoritas Palestina atas Tepi Barat melemah. Sebagian masyarakat tidak mempercayai PA yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas karena dianggap korup dan tidak efektif.
Terlebih lagi, pengerahan pasukan PA ditolak oleh warga Tepi Barat. Mereka berbondong-bondong turun ke jalan dan menuntut pasukan Otoritas Palestina meninggalkan daerah tersebut.
Mereka meneriakkan “persatuan, persatuan, persatuan nasional,” seperti dikutip Al Jazeera. Apakah AS dalang perang saudara?
Dalam upaya meredakan ketegangan, dua sumber mengatakan para pejabat AS meminta Otoritas Palestina untuk meningkatkan hukum dan ketertiban operasi di Tepi Barat, seperti dikutip NY Times Ta.
Para pejabat AS juga meminta Israel untuk menghentikan serangan terhadap pasukan perlawanan di Jenin agar otoritas PA punya waktu untuk bekerja.
Beberapa pasukan keamanan resmi Palestina menerima dana dan pelatihan dari Amerika Serikat. (isa/rds)