Surabaya, CNN Indonesia —
Organisasi penabung dan Kongres Luar Biasa NU (PO & MLB NU) menuntut pencopotan dan penggantian Ketua Pengurus Besar Nahtlatul Ulama (PBNU) Jenderal KH Yahya Solil Staguf atau Khuz Yahya.
Hal itu dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) Pra Kongres Luar Biasa Nahtlatul Ulama (MLB NU) yang digelar di salah satu hotel di Surabaya, Selasa (17/12).
PO & MLB Bagian Hukum dan Advokasi NU Jakfar Shodiq mengatakan, aturan perpindahan Khuz Yahya diatur dalam Pasal 74 ADART NU.
“Apabila Presiden PBNU dan Rais Aam melanggar ADART, maka jelas Pasal 74 ART terkait MLB berlaku bagi kepengurusan atau pengurus pokok PBNU, dalam hal ini Presiden dan Rais Aam harus diganti,” tuntut MLB. ungkapnya usai FGD.
Mereka mengevaluasi kinerja PBNU 3 tahun 2022-2027. PO MLB NU mengaku menemukan banyak pelanggaran yang dilakukan Gus Yahya dan jajarannya. Orientasi PBNU di tahun politik salah satunya.
“Jadi, situasi saat ini memang jauh dari era politik, sehingga mulai diupayakan untuk mengarahkan sistem ini ke langkah-langkah yang mendukung. Situasi ini sangat jelas terlihat, terutama di dunia digital, kita bisa menemukannya,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Jagbar, Guz Yahya juga diduga memecat beberapa pengurus daerah yang tidak mengikuti prosedur. Meskipun mereka adalah orang-orang penting sekarang. Ini tidak praktis, katanya.
“PBNU saat ini jauh dari sikap Nahdlatul Ulama, termasuk menyikapi berbagai permasalahan Nahdlatul Ulama, situasi pemecatan, bahkan yang diberhentikan olehnya sebenarnya adalah ulama yang “ilmiah, fundamental”. , “katanya.
Dalam forum FGD tersebut, sebagian besar pengurus NU di daerah berbagi pengalamannya. Beberapa menangis dan meratap.
“Mereka berasal dari Papua, Banga Belitung, Kalimantan dan Jawa Timur dan Sumatera, hampir semuanya ada upaya mendiskreditkan NU, terutama terhadap masyarakat yang berjuang keras untuk berdakwah, menggalang gerakan atau Haraka Nahtlatul Ulama,” kata.
“Yah, sangat memprihatinkan, bahkan di FGD pun masyarakat menitikkan air mata. Dalam artian situasi kerohanian sangat memprihatinkan dan paradoks, kenapa sikap PBNU seperti ini,” imbuhnya.
MLB NU diselenggarakan oleh Pemulihan Organisasi dan Kongres Luar Biasa NU (PO & MLB NU). Mereka terdiri dari banyak tokoh NU dan mantan pengurus PWNU.
Tim merahasiakan lokasi FGD, serta identitas pengurus cabang dan wilayah yang mengikuti FGD. fun-eastern.com belum bisa memastikan status pengurus PWNU dan PCNU yang mengikuti tanggapan FGD pra NU.
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rosi menanggapi komentar MLB NU yang menuding Guz Yahya melanggar AD/ART sehingga harus dipecat. Menurutnya, tuduhan tersebut terlalu kabur.
“Membingungkan sekali, aturan mana yang dilanggar dan pasal apa? Pemerintah punya waktu untuk menyerahkan LPJ ke Kongres berikutnya. MLB harus patuh pada AD/ART,” kata Gus Fahrur.
Gus Fahrur mengatakan MLBNU belum jelas keabsahannya dan bukan forum resmi karena diadakan secara rahasia dan dihadiri oleh orang-orang yang tidak diketahui identitasnya.
Anehnya, kalau forum resmi dibuka, bisa dicek apakah pesertanya memang pengurus yang sah, katanya.
(frd/rzr/wis)